Harga Bitcoin Tembus USD 100.000, Ini Faktor Pendorongnya

2 months ago 41

Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin sempat mencapai rekor tertinggi baru pada Kamis, 5 Desember 2024 dengan menembus harga USD 103.000 atau setara Rp 1,63 miliar (asumsi kurs Rp 15.865 per dolar AS).

Menanggapi kenaikan ini, CMO Tokocrypto, Wan Iqbal mengatakan kenaikan harga Bitcoin yang melampaui USD 100.000 merupakan tonggak penting dalam perjalanan aset digital ini, yang mencerminkan kepercayaan yang semakin besar terhadap Bitcoin sebagai kelas aset utama.

Pengurangan Pasokan Bitcoin

Iqbal menyebut lonjakan harga ini didorong oleh beberapa faktor kunci. Faktor pertama adalah pengurangan pasokan Bitcoin melalui proses halving mengurangi imbalan bagi penambang, menciptakan kelangkaan pasokan yang memicu tekanan beli.

Arus Masuk ETF Bitcoin

Selain itu, arus masuk dana institusional yang luar biasa besar lebih dari USD 31 miliar arus masuk bersih tercatat di ETF Bitcoin di AS yang menunjukkan Bitcoin semakin diterima sebagai aset investasi jangka panjang yang aman.

“Peningkatan adopsi Bitcoin oleh perusahaan besar seperti MicroStrategy, Tesla, dan Square turut memperkuat legitimasi Bitcoin sebagai penyimpan nilai dan instrumen investasi strategis,” kata Iqbal kepada Liputan6.com, Jumat (6/12/2024).

Regulasi Pro Kripto di AS

Di sisi regulasi, Iqbal menyebut kemenangan Donald Trump dan penunjukan tokoh pro-crypto seperti Paul Atkins untuk menggantikan Gary Gensler sebagai ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) memberikan sinyal positif bagi industri kripto, mengurangi ketidakpastian dan mendorong lebih banyak investor untuk terlibat.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Harga Kripto Hari Ini 6 Desember 2024: Bitcoin Kembali Terkoreksi ke Level USD 96.000

Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Jumat (6/12/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah. Bitcoin turun 2,16 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 1,26 persen sepekan. 

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 96.905 per koin atau setara Rp 1,53 miliar (asumsi kurs Rp 15.865 per dolar AS). Bitcoin sebelumnya sempat menembus level USD 103.000.

Ethereum (ETH) turut melemah. ETH turun 1,24 persen sehari terakhir, tetapi masih menguat 5,96 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 60,1 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) juga melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 2,50 persen, tetapi masih menguat 9,83 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 11,3 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) masih berada di zona merah. ADA merosot 1,69 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 13,04 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 18.563 per koin.

Koin Lainnya

Adapun Solana (SOL) kembali menguat. SOL naik 3,41 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 0,29 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 3,75 juta per koin. 

XRP kembali berada di zona merah. XRP turun 3,70 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 47,30 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 35.699 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE tumbuh 0,07 persen dan 6,61 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 6.803 per token.

Harga kripto hari ini seperti stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat, masing-masing menguat 0,01 persen. Harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,54 triliun atau setara Rp 56.163 triliun, melemah sekitar 1,46 persen dalam sehari terakhir.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |