CNN Indonesia
Senin, 12 Mei 2025 11:19 WIB

Denpasar, CNN Indonesia --
Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan akan menolak GRIB Jaya di Bali jika organisasi masyarakat (ormas) itu mendaftar.
GRIB jadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir. Selain anggotanya terlibat dalam kasus pembakaran mobil polisi di Depok, pemimpin GRIB, Hercules juga sosok kontroversial.
"Tidak akan diterima, pemerintah daerah berhak menolak. Sesuai kebutuhan dan pertimbangan di daerah," kata Koster, saat konferensi pers saat konferensi pers di Jayasabah, Denpasar, Bali, Senin (12/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Koster, juga menyampaikan bahwa soal kebebasan berkumpul tidak berarti bisa sebebas-bebasnya dan negara bisa mengatur supaya agar tertib, kondusif, dan memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara.
"Jadi diatur dalam peraturan, baik Undang-undang maupun peraturan pelaksanaannya," kata Koster.
Politikus PDIP ini menegaskan bagi ormas yang belum mendaftar berarti belum mendapat pengakuan dan belum bisa melakukan kegiatan operasional di Bali.
Belum ada pernyataan dari GRIB Jaya terkait penolakan Wayan Koster ini.
Sebelumnya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali juga mengatakan organisasi Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Bali, belum terdaftar secara resmi. Sejauh ini di Bali ada 298 ormas yang terdaftar.
Keberadaan ormas GRIB Jaya di Bali juga sempat jadi sorotan dan viral di media sosial lantaran dinarasikan dengan Partai Gerindra.
Namun hal ini sudah dibantah oleh Sekretaris DPD Partai Gerindra Bali Kadek Rambo Budi Prasetya. Menurutnya Gerindra tak terafiliasi dengan GRIB Jaya.
"Terkait masalah foto dan segala macam, kami tidak mengetahui itu posisi tempat di mana. Yang jelas Partai Gerindra tidak pernah berafiliasi dengan ormas GRIB," katanya, dikutip dari Antara.
Rambo bahkan mengatakan tidak tahu kapan dan di mana video serta foto berlatar bendera Partai Gerindra itu diambil.
(kdf/sur)