Dwi Hartono Targetkan Kacab Bank untuk Diculik Bermodal Kartu Nama

2 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Polda Metro Jaya membeberkan alasan tersangka Dwi Hartono alias DH memilih M Ilham Pradipta (37), kepala cabang bank di Jakarta untuk diculik.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan aksi ini bermula ketika tersangka Candy alias Ken menemui pengusaha bimbel Dwi Hartono (DH).

Dalam pertemuan tersebut, Candy yang seorang wiraswasta membicarakan rencana membobol rekening dormant. Informasi data rekening dormant itu diperoleh Candy dari rekannya berinisial S.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya uang dari rekening dormant sejumlah bank itu akan dipindahkan ke rekening penampungan yang telah disiapkan.

"Namun, untuk melaksanakan hal tersebut memerlukan persetujuan atau otoritas kepala bank," ujarnya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (16/9).

Setelah itu, Candy dan Dwi Hartono mulai mencari kepala cabang suatu bank untuk bisa diajak kerja sama untuk memindahkan uang dari rekening dormant itu.

Namun, Candy mengakui bahwa upaya untuk mendekati Kepala Cabang ini selalu gagal. Hal tersebut disampaikan kepada tersangka Dwi Hartono dan Antonius Aditia pada (20/7).

Dalam pertemuan itu, Candy menyampaikan solusi agar pencairan rekening dormant itu bisa dilakukan melalui dua metode ancaman kekerasan. Pertama diancam dan korban dilepaskan, kedua diancam dan korban dihilangkan atau dibunuh.

Dwi Hartono kemudian memunculkan nama Ilham sebagai target. Nama Ilham ia kantongi berdasarkan kartu nama yang ia dapat dari salah satu rekannya.

"Kacab ini dipilih berdasarkan keterangan dari saudara DH ini merupakan salah satu orang yang mencari dan dia juga minta kepada temannya kira-kira apakah ada kenalan kacab bank. Temannya hanya memberikan kartu nama sehingga dari situ dilakukan pembuntutan," jelasnya.

Ilham yang merupakan kepala kantor cabang pembantu (KCP) bank di Jakarta Pusat menjadi korban penculikan dan pembunuhan. Jasad Ilham ditemukan di persawahan, Serang Baru, Bekasi, Kamis (21/8) pagi, setelah diculik dari pusat perbelanjaan di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (20/8).

Dalam kasus ini, polisi telah menangkap 15 orang tersangka. Salah satunya adalah Dwi Hartono yang dikenal sebagai crazy rich Jambi dan memiliki usaha bimbel online.

Selain 15 tersangka, dua prajurit TNI AD yang terlibat dalam kasus tersebut juga ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya yakni Sersan Kepala (Serka) N dan Kopral Dua (Kopda) FH.

Berdasarkan penyidikan, terungkap motif di balik penculikan dan pembunuhan itu lantaran ingin memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan. Rekening dormant adalah rekening yang tidak aktif digunakan untuk transaksi selama setidaknya tiga bulan.

"Motif para pelaku melakukan perbuatannya yaitu para pelaku ataupun tersangka berencana untuk melakukan pemindahan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan yang telah dipersiapkan," ujar Wira.

(tfq/dis/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |