CNN Indonesia
Minggu, 01 Jun 2025 15:28 WIB
Bandung, CNN Indonesia --
Tim SAR gabungan kembali berhasil menemukan satu korban tertimbun dalam insiden longsor Galian C Gunung Kuda, Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (1/6).
Korban tewas yang ditemukan itu beridentitas Nalu Sanjaya. Dengan demikian, jumlah korban tewas tertimbun longsor yang terjadi pada Jumat (30/5) yang telah ditemukan mencapai 18 sejauh ini.
"Untuk pencarian hari ketiga ini, Alhamdulillah kita pada pukul 10.41 tadi menyatakan telah menemukan satu lagi jenazah atas nama Nalu Sanjaya," ungkap Komandan Distrik Militer 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron, kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan ditemukannya satu korban kembali, Yusron mengatakan saat ini masih melakukan pencarian terhadap tujuh korban lainnya, yang masih tertimbun material longsoran.
"Semula jenazah kan ada 17, tambah satu jadi totalnya ada 18. Sedangkan dari target yang belum ditemukan kemarin ada 8, sehingga berkurang satu jadi 7. Diperkirakan masih ada 7 lagi yang masih tertimbun berdasarkan laporan dari masyarakat," katanya.
Yusron mengatakan fokus pencarian dilakukan pertengahan antara sektor A dan B, atau antara bagian Timur dan Barat.
"Untuk titiknya berada di sektor tengah-tengah ya, antara sektor A dan B. Kalau sektor ini antara kiri, ini maksudnya sektor kiri atau sektor barat, di bawah lokasi Batu Besar. Tadi dari tim Inspektor Pertambangan juga telah men-survey sekaligus assessment terkait dengan pencarian," ungkapnya.
Yusron mengatakan sebelum melakukan pencarian, tim gabungan selalu melakukan asesmen terlebih dahulu, sebagai langkah pengamanan bagi tim pencarian. Pasalnya, di lokasi kejadian masih sering terjadi longsoran.
"Karena memang dari semalam kita ada tiga kali longsoran dari pertama sektor sebelah kanan, yang berada di timur, itu kita bisa melihat warna coklat yang terlihat itu cukup membahayakan. Apabila kita memaksakan terlalu dekat, cukup membahayakan. Sehingga kita juga selalu membatasi, utamanya sektor yang jalan sebelah kanan itu, membatasi supaya tidak ada mobil atau orang yang lalu lalang di sana. Kita batasi sampai dengan titik yang di mana kita berada saat ini," katanya di lokasi.
(csr/kid)