Trik Cuci Rumput Laut Kering agar Aman Dikonsumsi, Hanya Pakai 1 Bahan Dapur

Liputan6.com, Jakarta Rumput laut menjadi bahan makanan yang kini mudah ditemui, baik di pasar tradisional maupun swalayan modern. Umumnya dijual dalam bentuk kering, produk rumput laut ini membutuhkan pengolahan khusus sebelum bisa dikonsumsi dengan aman. Bentuk kering ini membantu memperpanjang masa simpan, tetapi untuk memastikan kualitasnya, perlu dilakukan proses pembersihan menyeluruh.

Pengawetan rumput laut biasanya melalui proses penggaraman dan penjemuran, yang dapat meninggalkan kotoran dan kadar garam tinggi. Untuk mengatasi ini, seorang kreator konten YouTube dari channel Dunia Emak membagikan metode membersihkan rumput laut kering dengan teknik sederhana yang aman dan efektif. Berikut adalah panduan lengkap yang bisa diikuti.

Dikutip pada Jumat (08/11), langkah pertama dalam membersihkan rumput laut kering adalah dengan membilasnya di bawah air mengalir. Caranya, masukkan rumput laut ke dalam wadah yang cukup besar untuk menampung air dan bilas secara merata. Alirkan air sambil membolak-balik rumput laut agar kotoran yang menempel terangkat dan air bilasan menjadi bening.

Dalam video yang dibagikan oleh channel Dunia Emak, sang kreator menyebutkan, “Dialiri air mengalir sampai airnya jadi bening, sembari kotorannya dipilah yaa.” Ini membantu menghilangkan debu, pasir, atau kotoran lain yang mungkin masih menempel di permukaan rumput laut kering tersebut.

Setelah proses pencucian awal, langkah berikutnya adalah menggunakan tepung. Taburkan tepung secukupnya ke dalam wadah berisi rumput laut dan aduk rata. Tepung yang digunakan bisa berupa tepung terigu atau jenis tepung lain yang umum di dapur.

Sang kreator menjelaskan, “Kita benyek-benyek tepung terigunya. Ini prosesnya biar jadi bersih maksimal.” Tepung berfungsi menyerap sisa kotoran dan bau yang mungkin masih ada. Proses ini juga akan membuat tekstur rumput laut lebih kenyal setelah dicuci bersih.

Setelah proses pencampuran dengan tepung, bilas kembali rumput laut hingga air bilasan benar-benar jernih. Dalam video, kreator Dunia Emak menunjukkan cara membilas sebanyak tiga kali untuk memastikan semua sisa tepung dan kotoran terangkat sempurna. Hal ini penting karena rumput laut yang bersih akan menghasilkan tekstur yang lebih kenyal dan tidak berbau amis saat dimasak.

Bilas ini tidak hanya membuat rumput laut lebih bersih, tetapi juga menghilangkan sisa-sisa garam dari proses pengawetan yang mungkin masih tersisa pada rumput laut kering. Air bilasan yang bening menandakan rumput laut siap untuk proses lebih lanjut.

Langkah penting berikutnya adalah merendam rumput laut dalam air bersih selama semalaman. Proses perendaman ini bertujuan untuk melunakkan tekstur rumput laut serta mengurangi kadar garam yang mungkin masih ada setelah proses bilas. Setelah direndam semalaman, tekstur rumput laut akan menjadi lebih lembut dan siap untuk diolah menjadi aneka masakan.

Menurut kreator Dunia Emak, “Nah, ini kita diamkan selama semaleman, ya,” ucapnya saat menjelaskan proses perendaman ini. Hal ini memastikan bahwa rumput laut menjadi empuk dan aman untuk dikonsumsi, sehingga cocok diolah menjadi berbagai hidangan.

Setelah direndam semalaman, tiriskan rumput laut dan pindahkan ke wadah baru. Rumput laut kini sudah bersih, bertekstur kenyal, dan siap untuk diolah sesuai selera. Rumput laut ini bisa digunakan sebagai bahan berbagai hidangan, seperti salad, sup, atau minuman segar. Proses pembersihan yang dilakukan juga membuat rasa rumput laut lebih netral dan tidak terlalu asin.

Video tutorial dari channel Dunia Emak ini telah ditonton lebih dari 14 ribu kali, dengan banyak komentar dari pengguna yang berterima kasih atas tips yang diberikan. “Mantap Mak caranya, boleh jg nih dicoba buat yang mau masak rumput laut kering,” tulis salah satu warganet, menunjukkan apresiasi atas panduan yang bermanfaat ini.

Untuk hasil terbaik, rumput laut sebaiknya direndam dalam air bersih selama semalaman setelah dibersihkan. Perendaman ini melunakkan tekstur rumput laut dan mengurangi kadar garam yang tersisa.