Polisi Lacak Kripto Pelaku Teror Bom Sekolah Internasional di Jakut

3 hours ago 1

CNN Indonesia

Kamis, 09 Okt 2025 06:56 WIB

Polisi melacak pelaku teror bom di NJIS di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang meminta tebusan US$30 ribu dalam bentuk kripto. Ilustrasi. Polisi melacak pelaku teror bom di NJIS di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang meminta tebusan US$30 ribu dalam bentuk kripto. ( iStockphoto/Jirapong Manustrong)

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi tengah melacak identitas pelaku ancaman teror bom ke North Jakarta Intercultural School (NJIS) di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Salah satunya berkoordinasi dengan Asosiasi Kripto untuk mengecek crypto exchange atau bursa kripto.

Diketahui, pelaku teror ke sekolah tersebut turut meminta tebusan dalam bentuk kripto dengan nilai sekitar US$30 ribu.

"Di mana telah dilakukan pengecekan terhadap seluruh crypto exchange terdaftar di Indonesia, dengan total 30 Exchange yang terdaftar di Indonesia," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko kepada wartawan, Rabu (8/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seto menerangkan dari hasil pengecekan sementara, wallet address crypto milik pelaku tidak valid dan tidak ditemukan di bursa kripto Indonesia.

"Wallet address yang dimaksud tidak ditemukan atau wallet address tersebut tidak valid. Sehingga hasil tidak ditemukan atau tidak ada pada crypto exchange local (yang ada di Indonesia)," tutur dia.

North Jakarta Intercultural School (NJIS) yang berlokasi di Jalan Bukit Gading Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara menjadi sasaran ancaman teror bom oleh orang tak dikenal.

Buntut ancaman itu, Polsek Kepala Gading langsung menerjunkan personel untuk melakukan pengecekan dan penyisiran di area sekolah pada Rabu (8/10) sekitar pukul 00.15 WIB.

Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra menyebut pengecekan dan penyisiran dilakukan selama kurang lebih 15 menit. Seto pun memastikan tidak ditemukan bahan peledak di area sekolah internasional tersebut.

Ancaman teror bom itu dikirim seseorang ke pihak NJIS melalui pesan WhatsApp menggunakan kode ponsel negara Nigeria. Dalam pesan yang dikirim, pelaku turut meminta uang tebusan sebesar US$30 ribu lewat via kripto.

"Minta uangnya lewat kripto nilainya sekitar US$30 ribu. Mereka minta transfer lewat kripto ke salah satu wallet address. Dari pihak kepolisian berkoordinasi dengan pihak kripto. Sedang dilakukan," ucap Seto.

Selain NJIS, sehari sebelumnya dua sekolah internasional di Tangerang Selatan, Banten, juga mendapatkan ancaman teror bom. Setelah personel jihandak diturunkan ke lokasi dan melakukan penelusuran, kemudian diketahui tak ada bahan peledak yang diancam tersebut.

(dis/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |