Liputan6.com, Jakarta Penyakit asam urat sering kali menimbulkan nyeri yang sangat mengganggu, terutama pada persendian kaki dan tangan. Rasa sakit ini umumnya muncul karena penumpukan kristal asam urat yang terbentuk dari metabolisme purin dalam tubuh. Saat pengobatan rumahan tak cukup untuk meredakan nyeri, banyak orang memilih menggunakan obat yang dapat membantu mengontrol kadar asam urat dan mengurangi peradangan.
Di apotek, tersedia berbagai jenis obat asam urat yang dapat membantu mengatasi gejala nyeri sendi, mulai dari obat pereda nyeri antiinflamasi hingga obat khusus untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah. Berikut ini beberapa pilihan obat asam urat yang dapat ditemukan di apotek beserta cara penggunaannya.
Zyloric 100 mg untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
Obat pertama yang direkomendasikan adalah Zyloric, yang mengandung allopurinol 100 mg. Zyloric berfungsi menghambat pembentukan asam urat dalam darah dan mengurangi metabolisme purin. Obat ini kerap diresepkan untuk mencegah gout kronis serta mengatasi batu ginjal akibat kadar asam urat tinggi. Penggunaan Zyloric untuk dewasa terbagi menjadi beberapa dosis yang disesuaikan dengan kondisi pasien, mulai dari dosis ringan hingga berat.
Bagi anak-anak di bawah 15 tahun, dosis Zyloric diberikan berdasarkan berat badan dengan maksimal 400 mg per hari. Perlu diingat, Zyloric merupakan obat keras yang memerlukan resep dokter, sehingga penggunaannya harus sesuai dengan anjuran dokter.
Voltadex untuk Redakan Nyeri dan Peradangan
Voltadex mengandung natrium diklofenak, yaitu obat antiinflamasi non-steroid yang efektif meredakan nyeri akibat peradangan pada serangan gout akut. Voltadex bekerja sebagai analgesik, antiinflamasi, dan antipiretik. Dosis untuk dewasa biasanya 50-75 mg, 2-3 kali sehari, sementara untuk anak-anak dosisnya lebih disesuaikan.
Penggunaan Voltadex harus dilakukan dengan hati-hati, terutama pada pasien dengan gangguan jantung atau lambung. Efek samping berupa hipertensi, gangguan fungsi hati, hingga anemia aplastik dapat terjadi pada beberapa kasus, sehingga konsultasi dokter sangat dianjurkan jika efek samping muncul.
Voltaren 50 mg untuk Nyeri Kronis Asam Urat
Voltaren merupakan pilihan lain dengan kandungan diklofenak natrium untuk membantu meredakan nyeri kronis akibat asam urat. Obat ini juga digunakan untuk mengatasi rematik dan nyeri pasca-operasi. Dosis Voltaren biasanya diberikan 50-75 mg untuk dewasa dan anak di atas 12 tahun, diminum 2-3 kali sehari setelah makan.
Obat ini dikonsumsi dengan menelan tablet langsung tanpa dikunyah. Sebagai obat keras, penggunaan Voltaren harus dengan resep dokter, terutama bagi pasien dengan riwayat gangguan pencernaan atau alergi terhadap komponen diklofenak.
Meloxicam 15 mg untuk Atasi Peradangan Sendi
Meloxicam adalah obat antiinflamasi non-steroid yang membantu meredakan nyeri otot dan pembengkakan sendi pada penderita asam urat. Dosis Meloxicam untuk rheumatoid arthritis dan osteoarthritis berbeda, dan penggunaannya harus diawasi dokter karena memiliki kontraindikasi terhadap beberapa kondisi kesehatan, seperti penyakit ginjal dan gangguan pencernaan.
Meloxicam tidak dianjurkan bagi ibu hamil dan menyusui karena berpotensi memengaruhi kondisi janin. Karena obat ini termasuk dalam golongan keras, sangat disarankan penggunaannya sesuai dengan resep dan pengawasan dokter.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Obat Asam Urat
Apakah semua obat asam urat memerlukan resep dokter?
Tidak semua, tetapi kebanyakan obat keras untuk asam urat, seperti Zyloric, Voltadex, dan Meloxicam, memerlukan resep dokter karena efek samping dan kontraindikasinya. Ada beberapa obat yang bisa dibeli tanpa resep dalam batas jumlah tertentu, tetapi lebih aman berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Bagaimana cara kerja obat allopurinol dalam mengatasi asam urat?
Allopurinol bekerja dengan menghambat enzim yang mengubah purin menjadi asam urat, sehingga membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah dan mencegah pembentukan kristal pada persendian.
Apakah ada efek samping jangka panjang dari obat asam urat?
Penggunaan jangka panjang beberapa obat asam urat, seperti diklofenak, dapat menyebabkan gangguan pada lambung, ginjal, dan hati. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti dosis yang dianjurkan dan menjalani pemeriksaan rutin.
Kapan waktu yang tepat untuk minum obat asam urat?
Sebagian besar obat diminum setelah makan untuk mengurangi risiko iritasi lambung, terutama obat-obatan antiinflamasi seperti diklofenak atau meloxicam. Namun, selalu ikuti petunjuk dokter atau apoteker mengenai waktu dan cara konsumsi obat.