Mahasiswa Papua di Surabaya Diteror Kiriman Biawak Hidup

6 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua (IPMAPA) di Surabaya mengaku mendapatkan rentetan teror dari orang tak dikenal (OTK).

Salah satu anggota AMP Surabaya, Hengky, mengatakan rentetan teror ini terjadi dalam kurun waktu 19-23 juni 2025, saat mereka tengah mendorong agenda aksi bersama 'Anti Militerisme dan Investasi di Papua'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teror pertama terjadi saat mahasiswa Papua di Surabaya dikirimi paket berupa biawak hidup di asrama mereka di kawasan Jalan Kalasan, Tambaksari, Surabaya, Kamis (19/6). Binatang itu berada di dalam karung beras 50 kilogram.

"Di Asrama Kalasan Surabaya, ada salah satu warga yang datang di depan pintu satu, memanggil kawan-kawan yang ada dalam asrama, katanya ada yang titip biawak," kata Hengky, saat konferensi pers di LBH Surabaya, Selasa (1/7).

"Lalu dia bertanya, 'biasa makan biawak?' Kemudian beberapa kawan keluar dari asrama lalu memastikan siapa yang titip barang tersebut, ternyata ada dua OTK yang titip kepada warga sekitar," ujar dia lagi.

Pada hari yang sama, beberapa OTK memasang spanduk provokatif di sekitar asrama dan sejumlah kontrakan yang ditempati para mahasiswa Papua di Surabaya. Spanduk itu bernarasi penolakan rencana aksi mereka.

"MASYARAKAT SURABAYA HARUS TAU !!! ALIANSI MAHASISWA PAPUA *AMP* ADALAH KELOMPOK SEPARATIS JARINGAN ORGANISASI PAPUA MERDEKA *OPM* TOLAK TEGAS AKSI MAKAR SEPARATISME," tulis salah satu narasi di spanduk tersebut.

Selain itu Hengky mengatakan mereka juga didatangi beberapa orang diduga intelijen aparat, yang diklaim melakukan intimidasi pada Jumat (20/6) dini hari.

"Di salah satu kontrakan mahasiswa Papua. Pada jam 00.42 WIB di datangi oleh beberapa intel aparat, kemudian melakukan provokasi kepada sekuriti setempat untuk mengawasi aktifitas Mahasiswa Papua di kontrakan tersebut," ucapnya.

Di malam harinya, mereka juga mengaku mendapatkan pesan teror melalui WhatsApp dari dua nomor tak dikenal, yang secara serentak mengirimkan narasi ancaman pembunuhan, intimidatif dan rasis.

"Teror di WA (WhatsApp) secara serentak dengan dengan pilihan kata-kata yang intimidasi, diskriminasi, serta rasis. Kata-katanya yang di-chat di WA seperti ini; kami berada sampingmu, kami akan membunuhmu, dan lainnya," ucapnya.

Pengacara publik sekaligus Kepala Divisi Advokasi dan Kampanye LBH Surabaya M Ramli Himawan mengatakan rentetan aksi teror itu adalah tindak pidana dan bentuk pelanggaran hukum yang memiliki konsekuensi.

"Dalam pasal 335 KUHP menyebutkan bahwa setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak atau melampaui batas wewenangnya, dengan kata kata atau perbuatan, mengancam orang lain dengan melakukan kekerasan terhadap orang tersebut atau orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak Rp4,5 juta," kata Ramli.

Mereka meminta kepolisian mengusut pelaku teror dan intimidasi tersebut. Tindakan seperti ini, kata dia, diduga dilakukan dengan sengaja dan terencana untuk mengganggu mental dan psikologi mahasiswa Papua di Surabaya.

"Kami sadar ini adalah aktivitas teror yang dilakukan oleh kelompok reaksioner dan penguasa guna menakut-nakuti mahasiswa Papua agar takut untuk terlibat dalam aktivitas organisasi kritis. Namun ini tidak sebanding dengan kondisi Papua yang hari ini sedang berada di jurang ekosida dan genosida," ucapnya.

AMP dan IPMAPA Surabaya mendesak Kapolda Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur dan Pemkot Surabaya mengusut dan mengungkap serta mengadili pelaku teror dan intimidasi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.

Dikonfirmasi soal dugaan teror dan intimidasi itu, pihak Polrestabes Surabaya pun buka suara. Mereka mempersilakan mahasiswa Papua di Surabaya tersebut melakukan laporan secara resmi.

"Monggo mereka buat laporan, Mas," kata Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Dewi saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.

(frd/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |