Kenali Gejala Asam Urat yang Sering Diabaikan, Yuk Cek Faktanya

Liputan6.com, Jakarta Asam urat adalah kondisi medis yang bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia. Bahkan, anak muda di usia 20-an tahun juga rentan terkena asam urat. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari bahaya penyakit ini, sehingga baru terdeteksi saat sudah parah.

Penyakit ini seringkali ditandai dengan nyeri yang muncul di sekitar kaki dan lutut. Namun, ada berbagai gejala lain yang perlu diwaspadai agar tidak semakin parah. Simak penjelasan lengkap tentang gejala asam urat berikut ini.

Asam urat, atau gout arthritis, adalah jenis peradangan pada sendi yang disebabkan oleh penumpukan kristal monosodium urate di sekitar sendi. Penumpukan ini terjadi karena tingginya kadar asam urat dalam darah, kondisi yang disebut hiperurisemia. Akibatnya, timbul rasa sakit dan peradangan pada sendi.

Tingginya kadar asam urat dalam darah umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman tinggi purin. Alkohol, daging domba, bacon, daging merah, dan makanan laut seperti udang, ikan sarden, dan lobster adalah beberapa contohnya. Selain makanan, faktor genetik dan komplikasi dari penyakit lain seperti diabetes dan batu ginjal juga dapat memicu asam urat.

Asam urat biasanya menyebabkan nyeri di jempol kaki. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari makanan, penyakit bawaan, hingga metabolisme yang tidak seimbang. Kristal asam urat cenderung mengendap di jempol kaki karena area ini memiliki suhu lebih rendah dan jauh dari jantung, menyebabkan pembengkakan yang tidak disadari.

Selain di jempol kaki, nyeri dan pembengkakan juga bisa terjadi di pergelangan tangan, kaki, lutut, dan siku. Asam urat dapat menyerang berbagai sendi, dan gejalanya sering mirip dengan rheumatoid arthritis. Pemeriksaan dokter diperlukan untuk memastikan diagnosis.

Gejala awal lain dari asam urat termasuk demam dan menggigil. Hal ini disebabkan oleh pelepasan protein sitokin dari kristal asam urat yang menumpuk, yang memicu respon kekebalan tubuh dan menyebabkan radang sendi. Demam dan menggigil merupakan upaya tubuh untuk melawan infeksi dan meningkatkan suhu tubuh.

Sitokin berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh. Apabila sitokin terlepas, dampaknya daya tahan tubuh menurun diikuti dengan radang sendi. Demam dan menggigil sendiri untuk melawan infeksi dan menaikkan suhu tubuh.

Kristal asam urat yang menumpuk dapat menyebabkan benjolan yang disebut tophi. Benjolan ini biasanya muncul di jempol kaki atau sendi lainnya dan dapat mengecil atau hilang dengan pengobatan yang tepat. Jika tidak diobati, benjolan ini bisa menjadi semakin parah dan menyebabkan komplikasi serius.

Benjolan tophi ini bisa mengecil bahkan hilang dengan pengobatan yang benar. Namun, jika tidak segera diobati, benjolan ini bisa menjadi semakin parah dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius.

Asam urat juga dapat menyebabkan komplikasi pada ginjal, seperti batu ginjal. Kristal yang terbentuk di sendi dapat mengalir ke ginjal dan menumpuk, membentuk batu ginjal. Mitra Keluarga menyediakan layanan ESWL dan PCNL untuk mengatasi batu ginjal akibat asam urat, tergantung pada tingkat keparahannya.

Asam urat yang parah akan mengalirkan kristal tersebut ke ginjal Anda, sehingga menumpuk sebagai batu ginjal. ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) dan PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy) adalah dua metode yang digunakan untuk penanganan batu ginjal.

Untuk mengatasi asam urat, selain pengobatan rutin, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat. Beberapa langkah yang bisa dilakukan di rumah meliputi minum banyak air mineral, mengompres es pada sendi yang sakit, beristirahat dengan kaki diangkat, menghindari makanan tinggi purin, dan minum susu tanpa lemak atau yogurt.

Penggunaan obat-obatan seperti allopurinol, colchicine, febuxostat, lesinurad, dan probenecid harus berdasarkan rekomendasi dokter. Tidak semua pasien memerlukan obat yang sama, jadi konsultasi dengan dokter sangat penting sebelum memulai pengobatan.

Penyebab utama asam urat adalah konsumsi makanan dan minuman tinggi purin serta faktor genetik dan komplikasi dari penyakit lain seperti diabetes dan batu ginjal.