Liputan6.com, Jakarta Menulis adalah salah satu keterampilan dasar yang penting bagi anak-anak untuk menunjang proses belajar mereka. Namun, ada sebagian anak yang mengalami kesulitan menulis akibat gangguan tertentu yang disebut disgrafia. Kondisi ini dapat membuat anak sulit menyempurnakan tulisan tangan, sehingga memengaruhi perkembangan akademis dan rasa percaya dirinya.
Disgrafia merupakan gangguan yang disebabkan oleh masalah sistem saraf, yang memengaruhi kemampuan motorik halus anak. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat menjadi hambatan besar dalam kegiatan belajar sehari-hari. Dilansir melalui beberapa sumber pada Jumat (22/11), penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tandanya dan mengetahui cara menanganinya sebagai berikut.
Tulisan Tangan yang Tidak Jelas dan Tidak Konsisten
Anak dengan disgrafia cenderung memiliki tulisan tangan yang sulit terbaca. Bentuk hurufnya sering tidak beraturan, dengan ukuran huruf besar dan kecil yang tidak konsisten. Tulisan tangan mereka juga kerap miring atau keluar dari garis pada kertas.
Kecepatan menulis anak dengan disgrafia biasanya jauh lebih lambat dibandingkan teman-teman seusianya. Kesulitan ini sering kali membuat anak merasa frustrasi, terutama saat diminta menyelesaikan tugas yang melibatkan banyak tulisan.
Kebiasaan yang Mengindikasikan Kesulitan Motorik Halus
Selain tulisan tangan, disgrafia juga dapat dikenali dari kebiasaan anak saat menulis. Misalnya, anak cenderung menggenggam alat tulis terlalu keras, yang dapat menyebabkan rasa sakit pada tangan. Anak juga sering kesulitan menjaga jarak tulisan dengan margin halaman, menghapus terlalu sering, atau menunjukkan spasi huruf dan kata yang tidak konsisten.
Gejala lainnya meliputi ejaan yang buruk, seperti kata-kata yang belum selesai atau huruf yang hilang. Posisi tangan, pergelangan, atau badan yang tidak wajar saat menulis juga menjadi indikasi disgrafia yang perlu diperhatikan.
Cara Mendiagnosis Disgrafia
Tes Keterampilan Menulis
Diagnosis disgrafia biasanya dilakukan oleh spesialis melalui serangkaian tes. Salah satunya adalah tes menulis, di mana anak diminta menulis kalimat atau menyalin kata-kata. Spesialis akan mengamati cara anak memegang alat tulis, posisi tangan, dan postur tubuh selama proses menulis.
Dari hasil tulisan tersebut, spesialis akan mengevaluasi apakah ada tanda-tanda disgrafia. Penilaian ini juga mencakup analisis ejaan, spasi, serta kejelasan tulisan anak.
Pemeriksaan Akademis dan Motorik Halus
Selain tes menulis, pemeriksaan lain yang dilakukan meliputi tes akademis, keterampilan motorik halus, dan tes IQ. Kombinasi hasil dari berbagai tes ini membantu menentukan apakah anak mengalami disgrafia atau gangguan lain yang serupa.
Penanganan Disgrafia pada Anak
Gunakan Alat Bantu Menulis
Salah satu cara membantu anak dengan disgrafia adalah dengan memberikan kertas bergaris lebar atau kertas grafik. Garis-garis ini membantu anak menyelaraskan huruf dan menjaga tulisan tetap rapi. Selain itu, gunakan alat tulis dengan pegangan yang nyaman agar anak lebih mudah menulis.
Bagi anak yang sangat kesulitan menulis, mengajarkan keterampilan mengetik sejak dini juga bisa menjadi solusi. Menggunakan komputer untuk mengetik tugas dapat mengurangi stres akibat tulisan tangan yang buruk.
Dukung dan Bantu Anak Mengatasi Stres
Jangan mengkritik hasil tulisan anak yang tidak sempurna. Sebaliknya, berikan pujian atas usaha yang sudah dilakukan. Mengakui kondisi anak dan berbicara secara terbuka mengenai disgrafia juga penting agar anak merasa didukung.
Untuk membantu koordinasi motorik halus, ajarkan anak menggunakan bola stres atau latihan lain yang melibatkan otot tangan. Selain itu, komunikasikan dengan guru anak untuk memastikan mereka mendapatkan dukungan yang sesuai di sekolah.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Disgrafia pada Anak
Apa penyebab utama disgrafia pada anak?
Disgrafia disebabkan oleh masalah pada sistem saraf yang memengaruhi kemampuan motorik halus, seperti keterampilan menulis.
Apakah disgrafia dapat disembuhkan?
Disgrafia tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya dapat dikelola melalui alat bantu menulis, terapi, dan dukungan lingkungan yang tepat.
Bagaimana cara mengenali disgrafia pada anak?
Tanda-tandanya meliputi tulisan tangan yang sulit terbaca, posisi tangan atau badan yang tidak wajar saat menulis, serta ejaan yang buruk.
Apa langkah pertama jika anak diduga mengalami disgrafia?
Langkah pertama adalah berkonsultasi dengan spesialis untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Setelah itu, perencanaan penanganan dapat dilakukan sesuai kebutuhan anak.