Kasus Galian C Cirebon Tinggal Tunggu Penetapan Tersangka

1 day ago 5

Bandung, CNN Indonesia --

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan mengungkapkan insiden longsor di Galian C Gunung Kuda, Cirebon, saat ini sudah naik status dari penyelidikan menjadi penyidikan. Peningkatan status dilakukan setelah mereka memeriksa beberapa saksi.

Dari hasil pemeriksaan, Rudi mendapatkan berbagai informasi yang patut diduga, terdapat tindak pidana dalam kejadian tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami naikkan dari lidik ke sidik untuk menetapkan tersangka," kata Rudi, kepada wartawan, Sabtu (31/5).

Polisi memeriksa sejumlah saksi untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut ada atau tidak unsur kelalaian dan sebagainya dalam insiden yang menewaskan sedikitnya 14 orang tersebut.

"Kami dapat informasi bahwa cara atau mekanisme ini salah, mengesampingkan keselamatan pekerja. Ini yang kami dalami, tentunya melibatkan beberapa ahli dari Dinas {ertambangan dan semua yang punya keahlian di bidang pertambangan," katanya

"Seharusnya menurut para ahli itu menggunakan teknik terasering sehingga tidak mudah runtuh. Dan didapati informasi itu tidak dilakukan, jadi ada dugaan tidak melaksanakan proses penambangan yang sesuai SOP keamanan yang sudah berlaku," sambung dia.

[Gambas:Video CNN]

Rudi mengatakan beberapa pasal akan diterapkan untuk perkara itu, di antaranya Undang-undang Pertambangan, UU Keselamatan Kerja, UU Lingkungan hidup, serta pasal KUHP pasal 359 terkait kelalaian.

Terkait izin sendiri, kata Rudi, pemerintah Provinsi Jabar merespons cepat dengan menghentikan izin dari tambang tersebut.

"Gubernur bergerak cepat mengevaluasi masalah perizinan. Beliau sudah sanksi administratif yakni pencabutan IUP dari tiga pemegang IUP yang beroperasi. Izin tambang sudah dihentikan. Penutupan," katanya.

Rudi mengatakan, per Sabtu (31/5), jajarannya bersama dengan tim gabungan fokus melakukan pencarian terhadap 11 orang yang dikabarkan masih tertimbun material longsoran.

"Sampai tadi pagi ini berdasarkan laporan dari masyarakat, ada 11 masyarakat lagi yang belum kembali. Yang berdasarkan laporannya mereka ini bekerja di lokasi pada saat kejadian."

"Ini sudah kami data semuanya, kami sudah mintakan ciri-ciri dan semuanya menjadi fokus dari tim tanggap darurat, khususnya tim pencarian korban," tuturnya.

Tim pencarian melibatkan Basarnas, Brimob, K9, hingga sukarelawan dengan total mencapai 400 personel. Pencarian dilakukan dengan membagi dua kelompok. Hal itu, untuk mempercepat proses evakuasi terhadap korban yang tertimbun.

"Dari semuanya hari ini dibagi dua kelompok, yang utara dan timur dan barat, sebelah kiri dan sebelah kanan di belakangnya. Ini kami fokus dulu kepada 11 orang. Mekanisme kerjanya kami dibantu 2 alat perusahaan," pungkasnya.

(csr/chri)

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |