Demul: Perusakan Retreat Kristen di Sukabumi Peristiwa Pidana

5 hours ago 3

Bandung, CNN Indonesia --

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengaku sudah mendatangi rumah di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, yang diserang oleh sekelompok orang karena menggelar kegiatan retreat pelajar Kristen di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat.

Dedi menyatakan perusakan oleh warga terhadap kegiatan itu adalah peristiwa pidana yang harus disikapi secara hukum.

"Peristiwa perusakan yang dilakukan oleh warga, terhadap rumah Ibu Nina yang dihuni oleh Pak Yongki dan keluarga sebanyak 9 orang dan sudah berpenduduk sebagai warga Desa Tangkil, merupakan peristiwa pidana yang harus disikapi secara hukum,"  kata Dedi dalam video yang diunggah di akun instagramnya, Senin (30/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk itu saya meyakini proses hukumnya akan berjalan secara objektif. Saya meyakini aparat Kepolisian Polsek Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi akan bekerja berdasarkan fakta-fakta dan alat bukti yang ada. Dan saya akan mengawal seluruh proses hukum itu agar berjalan secara baik, objektif dan tuntas," imbuhnya.

Dedi pun mengatakan akan mengirimkan tim psikologi untuk memberikan trauma healing terhadap korban penyerangan.

"Kerusakan yang ditimbulkan akibat ulah warga yang dilakukan secara beramai-ramai, kerusakannya ditanggung oleh saya sendiri. Dan saya sudah berkirim uang Rp100 juta kepada keluarga Pak Yongki (penghuni rumah) untuk segera dilakukan perbaikan terhadap kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan dari kegiatan anarkis tersebut," katanya.

Dedi pun memastikan kejadian serupa tidak akan terjadi kembali.

"Saya pastikan bahwa masyarakat di sekitar akan kembali hidup rukun dan damai. Saling menghormati, saling menghargai setiap perbedaan yang menjadi keyakinannya masing-masing. Itulah pesan yang dapat saya sampaikan. Mari kita junjung tinggi toleransi, kebersamaan, demi Jawa Barat istimewa dan Indonesia maju," katanya.

Pembubaran dibarengi perusakan oleh warga terhadap sebuah rumah yang mengadakan kegiatan retreat pelajar Kristen di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, viral di media sosial.

Dalam video yang viral itu terlihat massa yang berkumpul di sebuah bangunan yang menjadi tempat ibadah, merusak fasilitas yang ada di dalam ruangan. Mereka juga nampak memecahkan kaca jendela hingga properti lain di dalam ruangan.

Kasi Humas Polres Sukabumi Iptu Aah Saifulrohman membenarkan insiden perusakan tersebut. Akan tetapi ia mengklaim bangunan yang dirusak merupakan rumah singgah biasa yang diduga dijadikan tempat ibadah.

"Tidak ada perusakan tempat ibadah ataupun gereja tanpa izin oleh masyarakat di wilayah Cidahu Kabupaten Sukabumi. Tempat itu adalah rumah singgah yang diduga masyarakat jadi tempat ibadah," ujarnya dikutip dari detikcom, Senin.

Aah menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Jumat (27/6) kemarin. Ia mengklaim pascainsiden itu situasi sudah kondusif dan telah dilakukan musyawarah antara Forum Komunikasi Pimpinan Tingkat Kecamatan Cidahu dengan warga dan tokoh agama.

Ia menyatakan pihaknya tetap menyelidiki perusakan terhadap sejumlah fasilitas di rumah singgah atau villa tersebut dan memastikan tetap melakukan penegakan hukum terhadap pelaku perusakan.

"Yang rusak area taman, gazebo, fasilitas MCK, satu unit motor dan gerbang rumah. Jadi selain tetap menjaga kamtibmas tetap kondusif di lokasi, kita juga sedang melakukan penyelidikan dan melakukan penegakan hukum terkait kasus tersebut," tuturnya.

Di sisi lain, Kepala Desa Tangkil, Cidahu, Ijang Sehabudin menyebut aksi perusakan itu dilakukan warga sebagai bentuk protes karena rumah singgah itu dijadikan tempat ibadah.

Ijang mengklaim hal itu juga terjadi karena pemilik dan pengelola villa tidak mengindahkan teguran dan imbauan warga.

(csr/wis)

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |