Cara Efektif Memasak Ayam Tua agar Empuk dan Nikmat

Liputan6.com, Jakarta Daging ayam tua dikenal memiliki tekstur yang lebih alot dibandingkan ayam muda, namun tetap dapat diolah menjadi hidangan lezat. Ayam tua, biasanya dari ayam petelur yang sudah tidak produktif, membutuhkan teknik khusus dalam memasaknya agar lebih empuk dan mudah dikonsumsi.

Dilansir pada Selasa (12/11), seorang pengguna YouTube, RJnina, telah membagikan metode unik memasak ayam tua tanpa perlu panci presto. Trik ini cocok untuk yang mencari cara hemat dan sederhana mengolah ayam tua di rumah. Dengan teknik yang disebut "air mati", RJnina berbagi tahapan memasak agar ayam tua menjadi lebih empuk dan bebas bau amis.

RJnina memulai proses memasak ayam tua dengan teknik unik yang disebut "air mati," tanpa langsung menambahkan air ke dalam panci. Setelah ayam dicuci bersih, ayam diletakkan dalam panci panas tanpa air atau minyak, lalu diaduk perlahan menggunakan spatula. Teknik ini bertujuan untuk mengeluarkan air dan minyak yang terkandung dalam daging ayam.

Setelah air dan minyak keluar dari ayam, RJnina menyarankan untuk membuangnya, sebab komponen ini sering menjadi penyebab utama bau amis pada daging ayam. "Cara ini sesuai dengan awak (kamu) yang tak ada press cooker (panci presto)," ungkapnya dalam video. Proses awal ini menjadi dasar penting agar ayam tua lebih siap untuk diolah ke tahap berikutnya.

Setelah proses "air mati," langkah berikutnya adalah memasukkan bahan-bahan alami yang dikenal membantu dalam mengempukkan daging. RJnina menambahkan dua potong nanas dan empat iris jahe yang telah digeprek ke dalam panci, bersama dengan garam secukupnya.

Kandungan enzim bromelain dalam nanas dan zat aktif pada jahe terbukti mampu membantu memecah serat daging, sehingga lebih cepat empuk. Selain itu, kedua bahan ini juga dapat membantu menghilangkan bau amis yang tersisa, menjadikan proses memasak lebih efektif dan menghasilkan ayam dengan rasa yang lebih segar dan lezat.

Setelah bahan-bahan tambahan ditambahkan, RJnina kemudian menuangkan air hingga ayam terendam. Air yang digunakan tidak perlu terlalu banyak; cukup untuk membuat ayam terendam dan dapat menyerap bumbu dari nanas dan jahe secara maksimal.

Proses perebusan dilakukan hingga air mendidih dan mulai menyusut hingga setengahnya. Langkah ini bertujuan untuk membuat daging ayam tua lebih empuk sekaligus menyerap rasa dari bahan-bahan yang digunakan. Proses perebusan yang dilakukan perlahan akan membuat daging ayam lebih mudah diolah ke tahap berikutnya.

Untuk menambah cita rasa, RJnina melanjutkan proses memasak dengan menambahkan bumbu sop. Cara ini dianggap praktis, sebab bumbu akan meresap bersamaan dengan proses perebusan daging. Dengan demikian, waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan sop ayam tua menjadi lebih singkat.

RJnina menunjukkan bahwa metode ini memudahkan agar daging ayam empuk dan siap disantap bersamaan dengan bumbu sopnya. "Sup ayam tua mmg terbaik rasanya ala² ayam kg gitu," tulis seorang pengguna bernama Zaharah Omar di kolom komentar, menunjukkan bahwa metode ini menghasilkan rasa yang mirip dengan ayam kampung.

Video RJnina yang menampilkan teknik memasak ayam tua ini telah ditonton lebih dari 15 ribu kali di YouTube. Banyak pengguna YouTube lain yang memberikan tanggapan positif, bahkan membagikan trik serupa. Contohnya, Ceq mukbang menulis, "Dulu sy pakai daun nangka. Tak tahu pula nenas boleh," mengindikasikan bahwa bahan-bahan sederhana seperti nanas memiliki efek yang tidak kalah efektif.

Komentar positif lainnya datang dari Bang Jat Studio yang berkata, "Wow serious laa. Mantap teruk oi." Respon-respon ini menambah daya tarik video RJnina bagi para pengguna yang ingin mencoba metode memasak ayam tua yang ekonomis dan mudah diikuti.

Apa yang Dimaksud dengan Teknik Aair Mati" dalam Memasak Ayam?

Teknik "air mati" adalah metode mengolah ayam dengan cara memanaskannya tanpa tambahan air atau minyak untuk mengeluarkan air dan lemak dalam daging ayam, yang sering menyebabkan bau amis.

Ayam tua, yang umumnya berasal dari ayam petelur yang tidak lagi produktif, memiliki otot yang lebih kencang dan keras karena usianya, sehingga membutuhkan teknik khusus agar empuk saat dimasak.