Tiga Purnawirawan TNI dan Polri Gabung Komite Otsus Papua

6 hours ago 3

CNN Indonesia

Kamis, 09 Okt 2025 13:31 WIB

Tiga purnawirawan TNI/Polri bergabung dalam Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua. Apakah ini solusi atau masalah baru? Presiden Prabowo Subianto melantik sejumlah pejabat, termasuk Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otsus Papua, Rabu (8/10), di Istana Kepresidenan, Jakarta. (Foto: CNN Indonesia/Muhammad Naufal)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak tiga purnawirawan TNI/Polri bergabung dalam Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua.

Komite itu diketuai mantan Pj Gubernur Papua Pegunungan, Velix Vernando Wanggai dibantu sembilan anggota. Mereka dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (8/10) kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga anggota yang merupakan purnawirawan TNI/Polri tergabung dalam komite eksekutif tersebut ialah mantan Pangdam Cendrawasih Letjen Purn. Ignatius Yogo Triyono, Komjen Purn. Paulus Waterpauw selaku eks Kapolda Papua sekaligus eks Pj Gubernur, dan Letjen Purn Ali Hamdan Bogra yang merupakan eks Pangdam Kasuari.

Peneliti Pusat Riset Kewilayahan BRIN Cahyo Pamungkas berkata kehadiran purnawirawan ini menimbulkan kekhawatiran ke depan pemerintah masih menggunakan pendekatan konservatif dalam menangani persoalan di Papua.

"Dengan kehadiran para purnawirawan ini, ya tentu saja ada kekhawatiran, menimbulkan kekhawatiran bahwa pemerintah masih mempertahankan pendekatan-pendekatan konservatif untuk mengatasi persoalan Papua," kata Cahyo kepada CNNIndonesia.com, Kamis (9/10).

Padahal, Cahyo mengatakan bahwa pendekatan dialogis sangat diperlukan dalam mengatasi permasalahan di Papua.

Namun di sisi lain menurutnya bisa saja keberadaan mereka itu guna memudahkan komunikasi dari komite eksekutif ini dengan pihak militer dan kepolisian di Papua.

Selain pensiunan TNI/Polri, Cahyo juga menyoroti keberadaan politisi di dalam komite eksekutif tersebut. Misalnya, Yanni yang merupakan Ketua DPD Gerindra Papua.

Menurutnya, akan lebih baik jika komite tersebut diisi oleh birokrat yang non partisan.

Ia mengatakan bahwa politisi pasti membawa kepentingan politiknya masing-masing.

"Seharusnya tidak politisi, ya, [melainkan] orang yang tidak partisan ya, orang yang memiliki kredibilitas, bisa diterima oleh semua pihak ya," ucapnya.

Meski begitu, ia tetap mengapresiasi kehadiran Velix sebagai ketua dan Ribka Haluk sebagai anggota. Menurutnya, kedua sosok itu memiliki rekam jejak yang mumpuni dalam birokrasi.

(mnf/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |