Tekan Angka Stunting Nasional, Danone dan MPKU PP Muhammadiyah Gelar Edukasi Akbar Sekolah Sehat

7 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai bagian dari komitmennya untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam menurunkan angka stunting, Danone Indonesia memperluas kemitraannya dengan Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Kolaborasi ini diwujudkan melalui pelaksanaan Edukasi Akbar Program Sekolah Sehat Menuju Indonesia Emas 2045, yang diadakan pada Hari Gizi Nasional 2025, Selasa (11/2/2025).

Dalam acara yang berlangsung secara hybrid ini, lebih dari 18.579 siswa dari 161 sekolah Muhammadiyah di empat kabupaten di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil memecahkan rekor MURI untuk program edukasi dengan jumlah peserta terbanyak.

Pj Bupati Magelang, Sepyo Achanto, mengatakan, jika tidak ditangani dengan baik, stunting dapat mengakibatkan permasalahan serius baik bagi individu yang terdampak maupun bagi bangsa.

"Anak dengan stunting rentan terserang berbagai penyakit gagal tumbuh yang berpengaruh kepada kemampuan kognitif dan rendahnya tingkat pendidikan, sehingga sulit bersaing di dunia kerja dan berpotensi mendorong tingginya angka kemiskinan," ungkap Sepyo, Selasa (11/2/2025).

Selain itu, anemia yang menjadi salah satu masalah kesehatan pada masyarakat Indonesia terutama remaja putri, turut berperan dalam memperburuk permasalahan stunting.

"Oleh karena itu, untuk mempercepat penurunan angka stunting nasional, dibutuhkan upaya kolaborasi multisektor utamanya dalam bentuk edukasi, seperti mengkampanyekan penerapan pola makan gizi seimbang dengan memperhatikan asupan zat besi, konsumsi tablet tambah darah, dan meningkatkan literasi warga sekolah tentang pola hidup sehat," sambungnya.

Sejalan dengan Sepyo Achanto, Public Affairs and Sustainability Director Danone Indonesia, Astri Wahyuni, mengungkapkan, Danone Indonesia tidak hanya berkomitmen untuk menghadirkan produk nutrisi dan air minum yang berkualitas, tetapi juga turut mendukung berbagai inisiatif yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan gizi dan keberlanjutan lingkungan.

"Berangkat dari kesamaan tujuan dengan MPKU PP Muhammadiyah yaitu meningkatkan kesehatan umum masyarakat, Danone Indonesia bangga dan bersyukur dapat memperluas kemitraan dengan MPKU PP Muhammadiyah dalam penyelenggaraan Edukasi Akbar program Sekolah Sehat 2025, setelah sebelumnya bekerja sama dalam program Aku Suka Isi Piringku dan Sekolah Sehat Generasi Maju," jelas Astri.

Data RISKESDAS menunjukkan bahwa prevalensi balita stunting pada 2018 mencapai 30,8 persen. Itu artinya, satu dari tiga balita mengalami perawakan pendek akibat malanutrisi kronis.

Pentingnya Edukasi Pencegahan Stunting

Danone Indonesia memiliki komitmen jangka panjang dalam mengatasi permasalahan gizi di Indonesia seperti stunting di mana salah satu penyebab kondisi ini adalah permasalahan pola makan yang tidak tepat menyebabkan banyak anak Indonesia mengalami anemia defisiensi besi.

Untuk itu edukasi dalam program sekolah sehat menjadi sangat penting untuk membawa semangat dan pemahaman untuk pencegahan stunting dan anemia dimulai dari institusi pendidikan.

"Kami berharap kemitraan ini dapat memperluas jangkauan edukasi kesehatan dan lingkungan untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan demi kesehatan diri dan lingkungan sekaligus menjadi langkah dan investasi masa depan untuk generasi emas, sehat, unggul, dan berkarakter," lanjut Astri.

Sementara itu, Wakil Ketua MPKU Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dr. Mochamad Syafak Hanung, menyatakan, aksi kolektif yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, organisasi keagamaan, serta institusi pendidikan, sangatlah penting untuk memastikan bahwa kasus stunting dapat ditangani dengan tepat.

"Sebagai bagian dari upaya ini, Muhammadiyah memiliki tanggung jawab untuk terus mendorong sekolah sehat, yang sejalan dengan visi Muhammadiyah dalam mencetak generasi cerdas, berakhlak mulia, dan sehat secara holistik. Program edukasi seperti Edukasi Akbar Sekolah Sehat 2025 menjadi langkah strategis dalam mempercepat penanggulangan stunting dengan melibatkan langsung siswa, guru, dan orang tua dalam penerapan pola hidup sehat," tambah dr Mochamad.

Pendekatan yang menyeluruh dan komprehensif dalam edukasi gizi dan kesehatan di sekolah-sekolah menjadi kunci untuk mengurangi angka stunting.

Salah satu studi di Journal of Teaching Physical Education in Elementary School menyebutkan bahwa pelatihan gizi bagi guru dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menilai status gizi siswa, yang berperan penting dalam deteksi dini masalah gizi.

Diharapkan Banyak Pihak Terinspirasi untuk Penanggulangan Stunting

Kemitraan antara Danone Indonesia dan MPKU PP Muhammadiyah ini bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, kedua pihak telah bekerja sama dalam berbagai program edukasi kesehatan, seperti Sehat Bersama Isi Piringku, yang telah menjangkau ribuan siswa, guru, dan orang tua di berbagai daerah.

Selain itu, Danone Indonesia juga turut mendukung sertifikasi halal untuk UMKM bersama Lembaga Pemeriksa Halal Muhammadiyah.

Astri Wahyuni berharap bahwa melalui kolaborasi ini, semakin banyak pihak yang terinspirasi untuk ikut serta dalam upaya penanggulangan stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

"Dengan semakin banyak pihak yang terlibat, semakin banyak pula pihak yang terinspirasi melakukan hal serupa, sehingga target pemerintah dalam menekan angka stunting di Indonesia dapat tercapai.” tutup Astri.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |