Sopir di London Curi Kripto Setelah Bius Turis AS, Segini Nilainya

2 days ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Seorang turis Amerika Serikat (AS), Jacob Irwin-Cline (30) dibius dan dirampok di London, Inggris oleh seorang pengemudi uber yang membawa kabur USD 123.000 atau sekitar Rp 1,99 miliar (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.226) dalam bentuk kripto.

Mengutip Crypto News, Jumat (23/5/2025), berdasarkan media lokal, Jacob Cline sedang mengunjungi Inggris untuk singgah sebentar ketika insiden terjadi. Setelah menghabiskan malam di Soho, ia memanggil Uber untuk kembali ke hostel. Namun, sebaliknya ia malah masuk ke kendaraan lain dengan seorang sopir yang cocok dengan profil yang ditampilkan di aplikasinya.

Cline menuturkan, pengemudi tersebut memperkenalkan diri dan tampak ramah sehingga mendapatkan kepercayaan Cline.

Akan tetapi, kendaraan itu tidak sesuai dengan merek dan model yang tercantum di ponsel Cline. Begitu masuk, pengemudi itu menawarinya sebatang rokok yang menurut Cline sekarang dicampur dengan obat penenang yang kuat.

Ia mengatakan menjadi cepat bingung dan pingsan. Lalu terbangun dan mendapati dirinya di jalan, telepon genggam yang simpan akses ke dompet kripto miliknya hilang.

Cline mengonfirmasi kerugian sebesar USD 123.000, dengan menyatakan meskipun telah menghubungi unit kejahatan FBI, ia tidak memiliki banyak harapan untuk mendapatkan kembali dana tersebut.

Insiden tersebut menambah tren kejahatan terkait kripto yang mengkhawatirkan yang menargetkan investor dan wisatawan yang tidak menaruh curiga. Seiring dengan semakin populernya aset digital, demikian pula risiko bagi mereka yang menyimpan sejumlah besar uang di dompet seluler atau perangkat yang tidak aman.

Kejahatan Terkait Kripto

Beberapa minggu sebelumnya, ayah dari seorang pendiri bursa kripto diculik di Prancis oleh geng kriminal yang menuntut tebusan.

Dalam kasus terpisah, putri dan cucu CEO Paymium Pierre Noizat menjadi korban percobaan penculikan saat siang bolong di Paris.

Hal itu mendorong otoritas Prancis untuk meluncurkan perlindungan khusus bagi para profesional kripto dan keluarga mereka, termasuk akses prioritas polisi dan pemeriksaan keamanan rumah, menyusul serentetan serangan serupa.

Sementara itu, di AS, tiga remaja di Florida dilaporkan menculik seorang pria setelah acara kripto di Las Vegas, memaksanya mentransfer jutaan aset digital sebelum meninggalkannya di gurun.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Kerugian Akibat Kejahatan Kripto Melonjak 1.100% pada April 2025

Sebelumnya, kerugian akibat peretasan dan penipuan di dunia kripto melonjak drastis pada April 2025, didorong oleh satu insiden besar pencurian Bitcoin senilai hampir USD 331 juta atau setara Rp5,4 triliun (asumsi kurs Rp16.613 per dolar AS).

Melansir dari Cointelegraph, Jumat (2/5/2025), berdasarkan laporan dari perusahaan keamanan blockchain CertiK, total kerugian yang tercatat sepanjang bulan tersebut mencapai USD364 juta atau setara Rp 6,04 triliun, naik lebih dari 1.100% dibandingkan Maret yang hanya mencatat kerugian sebesar USD 28,8 juta.

Peretasan Bitcoin Lansia AS Jadi Pemicu Utama Lonjakan Kerugian

Insiden yang paling menonjol adalah pencurian terhadap seorang lansia asal Amerika Serikat yang kehilangan 3.520 Bitcoin dengan nilai sekitar USD 330,7 juta. Dalam kasus ini, pelaku berhasil menguasai dompet korban dengan menggunakan teknik rekayasa sosial yang sangat canggih.

Peretasan yang terjadi pada 30 April ini dinyatakan sebagai peretasan terbesar kelima dalam sejarah kripto. Jika insiden ini tidak dimasukkan dalam perhitungan, maka total kerugian kripto di bulan April sebenarnya berada di angka USD 34 juta, yang masih lebih tinggi 21% dibandingkan bulan sebelumnya.

CertiK menjelaskan penipuan phishing menjadi penyebab utama dari besarnya kerugian yang terjadi bulan ini. Selain itu, metode lain yang juga menyumbang kerugian signifikan adalah rekayasa sosial seperti yang digunakan dalam kasus pencurian Bitcoin lansia tersebut,

Sebagian Dana Berhasil Dikembalikan

Di tengah kabar buruk, terdapat sejumlah perkembangan positif terkait pemulihan dana. CertiK melaporkan bahwa sekitar USD 18,2 juta berhasil dikembalikan berkat intervensi white hat hacker atau peretas topi putih.

Salah satu kasus pemulihan terjadi di platform KiloEx, yang sempat kehilangan USD 7,5 juta dalam serangan. Namun, seluruh dana tersebut berhasil dikembalikan pada 15 April, hanya empat hari setelah insiden terjadi.

Selain itu, asosiasi ZKsync juga berhasil memulihkan token senilai USD 5 juta yang dicuri melalui celah pada kontrak distribusi airdrop mereka. Protokol DeFi Loopscale pun turut mencatat pemulihan, dengan mengembalikan setengah dari dana sebesar USD 5,7 juta yang hilang akibat manipulasi harga token RateX PT pada 26 April.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |