Mampukah Kaesang Bawa 'Partai Gajah' ke Senayan?

10 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Kaesang Pangarep kembali terpilih menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) periode 2025-2030. Ia menang dalam pemilihan raya PSI mengalahkan dua kandidat lain.

Dalam pidato usai terpilih, Kaesang berjanji membawa PSI menjadi partai besar pada Pemilu 2029 nanti. Ia mengatakan kali ini memiliki waktu empat tahun untuk mengampanyekan PSI ke masyarakat.

Kaesang pun meminta maaf kepada seluruh kader PSI karena gagal membawa partainya lolos ke DPR pada Pemilu 2024.

"Izinkan saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh anggota kader PSI karena saya gagal membawa partai ini masuk ke Senayan, tapi ingat di 2029 nanti kita akan jadi partai yang diperhitungkan," kata Kaesang saat pidato kemenangannya dalam Kongres PSI 2025 Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/7).

Dalam kongres itu, PSI juga mengganti logo partai dari Bunga Mawar menjadi Gajah Kepala Merah.

"Gajah adalah simbol kekuatan, kecerdasan, keteguhan dan solidaritas. Sifat-sifat yang kami ingin tanamkan dalam diri setiap kader PSI, berpikir jernih, bergerak bersama, tidak mudah goyah menghadapi tantangan zaman," ujar Kaesang.

Peneliti politik di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Jati berpendapat tantangan paling realistis bagi Kaesang adalah membawa partai itu lolos ke parlemen.

PSI memang punya kursi di DPRD kabupaten/kota hingga provinsi. Namun, Wasisto mengatakan kursi di DPR RI adalah indikator utama bagi keberlangsungan partai politik.

"Jadi memang tantangan PSI dengan logo barunya ini adalah bagaimana mereka mendapatkan kursi ya. Entah itu berapa kursi yang mau mereka target, tapi itu target yang harus dilihat untuk ke depan," kata Wasisto saat dihubungi, Senin (21/7).

Dalam kongres PSI, Presiden ke-7 RI yang juga ayah dari Kaesang, Jokowi, menyatakan dukungan full kepada PSI. Jokowi juga mengaku akan bekerja keras untuk PSI.

Wasisto mengatakan pernyataan Jokowi itu akan efektif dan berdampak positif ke PSI jika memang sudah ada instruksi dari Jokowi kepada para relawannya.

Ia menyebut Jokowi memang punya banyak relawan dengan jaringan tersebar di mana-mana.

Selain itu, Jokowi juga punya banyak pendukung, namun masih tersebar sebagai pemilih partai-partai lain.

"Bisa terkonversi menjadi pemilih PSI kalau memang sudah ada instruksi tersendiri bagi Pak Jokowi untuk mengarahkan ke PSI," ujarnya.

Terpisah, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan magnet utama yang dikapilitalisasi PSI saat ini adalah Jokowi, melampaui Kaesang.

"Betul Kaesang ketum partai, tapi nafas dan ideologi politik PSI kiblatnya ke Jokowi. Pernyataan pendiri PSI bahwa PSI ' butuh darah Jokowi' itu mempertegas betapa PSI itu sangat menjadikan Jokowi sebagai figur sentral dalam orkestrasi politik, dan mentor utama kaesang tentu hanya Pak Jokowi," kata Adi.

Ke depan, ia berpendapat Jokowi sangat mungkin mengorkestrasi pergerakan PSI. Apalagi, Jokowi sudah menyatakan akan full mendukung PSI.

"Pastinya Jokowi akan mengkapitalisasi semua kekuatan politiknya untuk membesarkan PSI. Relawan, pendukung, termasuk elit-elit yang loyal ke Jokowi bisa jadi mesin politik pemenangan," ujarnya.

Kolaborasi Jokowi-Kaesang

Direktur Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai kans PSI untuk membesar di pemilu berikutnya terbuka setelah pernyataan Jokowi yang akan full mendukung.

Selain faktor relawan yang dinilai militan, Agung mengatakan Jokowi punya tingkat kesukaan yang masih tinggi hingga kini.

Ia mengatakan Jokowi juga punya modal politik sebab sebelumnya aktif mengendorse kepala daerah, tokoh-tokoh yang kini duduk di pemerintahan hingga kursi BUMN.

"Tokoh nasional yang sekarang masih duduk di pemerintahan maupun di luar itu sebagai komisaris, dan dekat dengan keluarga Solo. Saya kira sebagai politik etisnya mereka akan mengucapkan rasa terima kasih dan balas jasa dengan ikut membesarkan PSI atau membantu PSI baik secara langsung ataupun tidak, sebagai kader ataupun non-kader atau sebatas simpatisan saja," kata Agung.

Menurutnya, kolaborasi Jokowi-Kaesang mirip dengan kolaborasi SBY-AHY di Partai Demokrat.

Kaesang, kata dia, nantinya bisa jadi akan menjadi operator untuk melaksanakan strategi Jokowi membesarkan partai.

"Kolaborasi antara Pak Jokowi dengan Mas kaesang ini sedikit banyak mengingatkan saya dengan apa yang mengemukakan di Partai Demokrat antara duet Pak SBY dengan AHY," imbuh dia.

(yoa/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |