Kenali Penyebab Sakit Kepala dan Cara Meredakannya

2 days ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Sakit kepala menjadi salah satu gangguan kesehatan yang paling sering dialami banyak individu. Meski kerap dianggap sepele, sakit kepala bisa sangat mengganggu aktivitas harian, menurunkan konsentrasi, bahkan membuat seseorang harus beristirahat total.

Selama ini, banyak orang mengira sakit kepala hanya terjadi saat tubuh sakit, seperti saat flu, pilek, atau menstruasi. Padahal, tanpa disadari, ada banyak faktor lain—termasuk dari rutinitas harian kita sendiri—yang bisa memicu rasa sakit ini.

Ada beberapa penyebab sakit kepala yang sering tak disadari, lengkap dengan tips mudah dan praktis untuk meredakannya, seperti melansir dari Bright Side, Selasa (15/4/2025).

1. Cuaca Dingin dan Perubahan Tekanan Udara

Perubahan cuaca, terutama saat suhu turun drastis, juga dapat memicu sakit kepala. Saat udara dingin, tekanan barometrik di sekitar kita menurun. Hal ini bisa menimbulkan tekanan pada sinus dan telinga, yang pada sebagian orang menimbulkan rasa sakit di kepala.

Udara dingin juga bisa mengeringkan membran sinus, yang memperparah ketidaknyamanan. Bagi orang yang memiliki penyakit tertentu seperti fibromyalgia atau gangguan saraf kronis, perubahan cuaca bisa menjadi pemicu migrain yang cukup parah.

Cara meredakan sakit kepala:

  • Kenakan pakaian hangat, terutama jika Anda sensitif terhadap cuaca dingin. Lindungi kepala dan leher dengan syal atau topi saat berada di luar ruangan.
  • Jaga kelembapan udara di dalam ruangan dengan menggunakan humidifier, agar saluran pernapasan tidak kering.
  • Terapkan gaya hidup sehat seperti pola makan seimbang, cukup minum air, olahraga ringan, dan istirahat yang cukup.
  • Jika sakit kepala tetap terjadi, kompres hangat di bagian dahi atau leher dapat membantu meredakan ketegangan. 

Sakit kepala bisa menyerang kapan saja. Ternyata cara mengatasinya bisa menggunakan bahan alami.

2. Sakit Kepala di Akhir Pekan? Bisa Jadi "Weekend Headache"

Pernah merasa kepala justru terasa nyut-nyutan saat hari libur tiba? Fenomena ini dikenal dengan istilah weekend headache. Biasanya terjadi ketika tubuh melepas stres yang terakumulasi selama hari kerja.

Penurunan kadar hormon stres secara tiba-tiba dapat memengaruhi pembuluh darah di otak. Terjadi penyempitan dan pelebaran pembuluh darah secara cepat, yang memicu sakit kepala berdenyut.

Solusi dan pencegahan:

  • Jangan tidur terlalu lama saat akhir pekan

Meski libur, tetap pertahankan jadwal tidur yang konsisten (sekitar 7–8 jam per malam). Tidur berlebihan bisa mengganggu ritme sirkadian dan justru menimbulkan sakit kepala.

  • Kelola stres dengan baik

Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau aktivitas fisik ringan seperti yoga atau jalan santai.

  • Hindari konsumsi kafein atau makanan berat di malam hari yang bisa mengganggu kualitas tidur.

3. Postur Tubuh yang Buruk

Kebiasaan duduk membungkuk saat bekerja, menunduk terlalu lama saat menggunakan ponsel, atau berdiri dalam posisi yang sama selama berjam-jam tanpa istirahat, semua ini bisa menjadi penyebab utama sakit kepala tipe tegang (tension headache).

Postur yang tidak ideal dapat menyebabkan otot-otot di bagian leher, bahu, dan punggung atas menjadi kaku dan tegang. Ketegangan otot inilah yang kemudian menimbulkan nyeri di sekitar kepala, biasanya terasa di bagian belakang kepala dan bisa menjalar ke dahi atau pelipis.

Solusi dan pencegahan:

  • Perhatikan postur tubuh, terutama saat bekerja atau belajar. Pastikan posisi duduk tegak, bahu rileks, dan layar komputer sejajar dengan pandangan mata.
  • Lakukan peregangan ringan setiap satu jam sekali jika bekerja dalam posisi duduk terlalu lama.
  • Jika sering menggunakan telepon, hindari menjepitnya antara telinga dan bahu. Gunakan headset atau earphone agar tangan dan leher tetap bebas bergerak.

3. Melewatkan Jam Makan

Kesibukan sehari-hari sering membuat seseorang lupa makan, terutama sarapan atau makan siang. Padahal, ketika tubuh tidak mendapat asupan makanan dalam waktu lama, kadar gula darah bisa turun drastis.

Sebagai respons, tubuh akan melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin, yang bertujuan untuk mempertahankan energi. Namun, hormon ini juga bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang akhirnya menimbulkan sakit kepala karena lapar, bahkan bisa memicu migrain.

Solusi dan pencegahan:

  • Jangan melewatkan jam makan, terutama sarapan. Makanan adalah bahan bakar utama tubuh untuk beraktivitas sepanjang hari.
  • Konsumsi camilan sehat seperti buah, kacang-kacangan, atau biskuit gandum jika belum sempat makan besar.
  • Minum air putih secara rutin, karena dehidrasi juga bisa memperparah sakit kepala.
  • Untuk migrain yang dipicu oleh lapar, sedikit asupan kafein (seperti secangkir kopi atau teh) kadang bisa membantu meredakan nyeri. Namun, pastikan tidak berlebihan.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |