HIV di Medan Capai Ratusan Kasus, Terbanyak Sesama Jenis Lelaki

4 hours ago 2

Medan, CNN Indonesia --

Kasus HIV di Kota Medan terus menunjukkan tren peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak tahun 2021. Data Dinas Kesehatan Kota Medan mencatat total jumlah penderita HIV-AIDS sejak tahun 2006 hingga 2024 mencapai 9.883 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan, Pocut Fatimah Fitri mengungkapkan kasus HIV yang ditemukan pada tahun 2023 tercatat sebanyak 1.800 kasus. Sementara pada tahun 2024 sedikit menurun menjadi 1.696 kasus.

"Meski ada penurunan, angka ini masih tergolong tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sementara itu, dalam triwulan pertama tahun 2025, jumlah kasus HIV yang terdeteksi telah mencapai 398 kasus," ujar Pocut, Rabu (21/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peningkatan ini, kata Pocut, selain karena kegiatan penjangkauan yang lebih masif, juga disebabkan tidak adanya lagi pemisahan data berdasarkan NIK (nomor induk kependudukan) luar daerah.

"Kini, semua pasien yang terdeteksi HIV di fasilitas kesehatan di Kota Medan secara otomatis tercatat di sistem nasional SIHA 2.1, walaupun NIK-nya berasal dari luar kota," jelas Pocut.

Data juga menunjukkan kelompok usia produktif, yakni 25-49 tahun, merupakan kelompok dengan jumlah penderita terbanyak. Selain itu, faktor risiko Lelaki Seks Lelaki (LSL) menjadi penyumbang tertinggi dalam penularan HIV di Kota Medan saat ini.

"Sebanyak 46,2 persen LSL terjangkit HIV/AIDS. LSL merupakan kelompok dengan risiko tinggi terhadap HIV/AIDS karena faktor perilaku seksual yang melibatkan hubungan tanpa perlindungan," paparnya.

Dinas Kesehatan Kota Medan bersama lintas sektor dan komunitas peduli HIV terus mengupayakan berbagai langkah pencegahan dan pengendalian, antara lain perluasan layanan tes HIV dan perawatan dukungan pengobatan dan pelaporan secara online menggunakan aplikasi SIHA 2.1.

"Kami juga melakukan pembinaan layanan melalui bimbingan teknis dan supervisi rutin. Kemudian pemeriksaan viral load gratis sebagai indikator keberhasilan terapi ARV. Selain itu dilakukan sosialisasi pengurangan stigma dan diskriminasi, baik secara langsung maupun daring," katanya.

Dalam upaya pencegahan, masyarakat juga diimbau menerapkan prinsip ABCDE, yaitu tidak melakukan perilaku berisiko, setia pada satu pasangan, menggunakan kondom dalam perilaku seksual berisiko, tidak menggunakan narkoba serta mendapatkan edukasi yang benar tentang HIV, penularan, dan pencegahannya.

"Pemerintah Kota Medan terus berkomitmen dalam mengendalikan penyebaran HIV-AIDS dengan dukungan anggaran dari DAK, BOK, APBN, dan hibah, serta keterlibatan aktif masyarakat dan komunitas sebagai mitra strategis dalam menanggulangi epidemi ini," bebernya.

(isn/fnr/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |