Gus Ipul Tegaskan Sekolah Rakyat Cuma untuk Kelompok Miskin Ekstrem

4 hours ago 4

Jogjakarta, CNN Indonesia --

Menteri Sosial Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul menegaskan program Sekolah Rakyat gagasan Presiden Prabowo Subianto diperuntukkan bagi siswa dari kalangan keluarga miskin ekstrem.

Gus Ipul menekankan para peserta didik Sekolah Rakyat sekolah untuk jenjang SD hingga SMA bagi mereka yang masuk kategori desil 1 dan 2, yakni golongan masyarakat miskin dan miskin ekstrem.

"Tidak setiap orang daftar terus bisa diterima, tapi dipastikan dulu yang miskin ekstrem," kata Gus Ipul di SMA Tamanmadya IP Tamansiswa, Kota Yogyakarta, DIY, Sabtu (3/5) petang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seleksi siswa Sekolah Rakyat mengerahkan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH). Mereka akan mendampingi lurah, camat dan petugas BPS setempat melakukan verifikasi langsung ke kediaman calon peserta didik.

Hasil tinjauan langsung ini akan diparaf langsung oleh bupati/wali kota masing-masing wilayah.

"Harus ndatengin sendiri sama pak wali, setengah-setengah miskin nggak boleh. Kadang-kadang kan mohon maaf di bawah itu ada KKN, ini saudaranya tetangga, ini saudaranya RT, ini saudaranya wali kota, tim suksesnya wali kota, tim suksesnya mensos, walah walah, ruwet pokoknya," ucap Gus Ipul setengah berkelakar.

"Dan kalau bisa yang nggak ada di dapodik, jadi kita ambil yang paling bawah," sambung dia.

Gus Ipul bilang saat ini pemerintah terus mematangkan gagasan Sekolah Rakyat yang jadi sarana bagi anak dari kalangan keluarga tidak mampu untuk jadi agen perubahan, bagi diri sendiri dan orang di sekitarnya.

Menurutnya, ide dari Sekolah Rakyat adalah menggabungkan pendidikan formal dan penguatan karakter, dengan sistem berasrama sehingga berlangsung 24 jam.

"Tidak ada tes akademik, yang ada hanya tes kesehatan dan administrasi. Setelah itu ada pemetaan kemampuan. Karena latar belakang siswanya berbeda-beda, mau disetarakan dulu, setelah itu, nanti baru proses pembelajarannya dimulai," terang dia.

Sekjen PBNU itu menyatakan sejauh ini terhitung 53 Sekolah Rakyat siap dibuka pada tahun ajaran baru 2025-2026. Sementara untuk keseluruhan, pemerintah menargetkan pembangunan 200 titik baru Sekolah Rakyat pada tahun ini, dengan partisipasi swasta dan APBN.

Gus Ipul juga menyebut Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tengah merekrut guru dan kepala sekolah untuk program ini.

"Saya mendapatkan kabar, sudah ada 500 lebih kepala sekolah yang memang dari data yang dimiliki Kemendikdasmen layak untuk menjadi kepala sekolah di lingkungan Sekolah Rakyat," pungkasnya.

(kum/pta)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |