Demo Ojol Bubar, Lalu lintas di Medan Merdeka Selatan Kembali Normal

7 hours ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat kembali normal usai sempat ditutup imbas demonstrasi pengemudi ojek online (ojol), Selasa (20/5).

Dari pantauan, arus lalu lintas dari dua arah di Jalan Medan Merdeka Selatan sudah bisa dilalui kendaraan sekitar pukul 18.05 WIB.

Massa yang melakukan demonstrasi sebelumnya bubar perlahan sekitar pukul 17.40 WIB. Massa bubar setelah perwakilan mereka kembali usai audiensi dengan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan di Kantor Kemenko Polkam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum bubar, orator melalui pengeras suara menyampaikan bahwa perwakilan ojol akan dipanggil oleh Komisi V DPR pada Rabu (21/5) besok.

Sebelumnya, Ketua Umum Garda Indonesia Igun Wicaksono menuturkan lima tuntutan utama para driver ojol dalam demonstrasi besar se-Indonesia ini.

Pertama, meminta Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjatuhkan sanksi tegas kepada aplikator pelanggar regulasi. Ini mencakup pelanggaran Permenhub PM Nomor 12 Tahun 2019 dan Kepmenhub KP Nomor 1001 Tahun 2022.

Kedua, mendesak Komisi V DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) gabungan yang melibatkan Kemenhub, asosiasi pengemudi, dan pihak aplikator.

Ketiga, menuntut agar potongan aplikasi maksimal hanya 10 persen. Keempat, meminta revisi tarif penumpang serta penghapusan sejumlah program, seperti aceng, slot, hemat, dan prioritas yang dinilai merugikan pengemudi.

Kelima, menuntut agar tarif layanan makanan dan pengiriman barang ditetapkan secara adil dengan melibatkan asosiasi pengemudi, regulator, aplikator, dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Demo ojol di daerah

Demonstrasi ojol hari ini digelar serentak di sejumlah kota seperti Medan dan Surabaya. 

Demo ojol di Medan digelar di depan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Kota Medan. Ribuan driver odari berbagai aplikator yang tergabung dalam Gabungan Ojek Roda Dua Medan Sekitar (Godams) menuntut penghapusan tarif yang tidak manusiawi bagi ojol melalui program ongkos murah.

"Selama ini kami seperti sapi perah. Pemerintah harus hadir dan mengintervensi. Jangan lagi ada pembiaran seperti saat ini, aplikasi saling perang tarif yang menyebabkan driver menjadi korban karena harus menerima upah/tarif murah, promo-promo murah/hemat kepada pelanggan," teriak Yanti, driver ojol menggunakan alat pengeras suara di mobil komando.

Sementara itu, Ketua Umum Godams, Agam Zubir mengungkapkan aksi yang mereka lakukan secara serentak di Indonesia sebagai bentuk protes terhadap Pemerintah yang selama ini seolah abai dengan nasib para driver ojek online. Mereka mendesak agar dibuat regulasi tarif yang layak bagi ojol di tanah air, termasuk di Sumut.

"Terbitkan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang (Perpu), sebagai regulasi untuk payung hukum ojol," ungkap Agam dari mobil komando di hadapan ribuan driver ojol.

Ribuan pengemudi juga ikut dalam demo di Surabaya. Mereka yang tergabung Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur mendatangi Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan Surabaya.

Sebelumnya mereka melakukan orasi dan aksi di beberapa tempat seperti Polda Jatim, Dinas Kominfo Jatim, Dinas Perhubungan Jatim, dan sejumlah kantor aplikator.

Saat mendatangi kantor salah satu aplikator di Jalan Ngagel Surabaya, ribuan massa ojol memadati jalanan, membuat polisi mengalihkan arus lalu lintas di Jalan Sumatera, Jalan Bawean hingga Jalan Dinoyo.

Ketua Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur (Jatim), Tito Ahmad mengatakan, pihaknya menolak program 'Hemat' dari aplikator.

"Bagi managemen Grab, Gojek harus menghapus program Hemat Berbayar, Hemat, Goceng, Slot, atau program apapun yang merugikan mitra," kata Tito.

Tak lama, salah satu perwakilan aplikator menemui ribuan pengendara ojol yang sudah memenuhi depan kantornya. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan DPRD Jawa Timur (Jatim).

"Kami menerima segala perjuangan rekan-rekan hingga saat ini. Jadi kemarin sudah kita ketahui bersama ada audiensi di kantor DPRD," ucap Koordinator Regional Gojek Jatim, Sarwo Adi.

Sementara itu pengemudi ojek online di Makassar, Sulawesi Selatan, memilih tidak ikut unjuk rasa. Salah satu pengemudi ojol, Haruna mengaku tahu ada demonstrasi yang digelar oleh para ojol di beberapa daerah di Indonesia, namun di Makassar tidak ada arahan untuk menggelar demo yang sama seperti di Jakarta.

"Tidak (turun demo), karena tidak ada pemberitahuan (untuk turun aksi hari ini. Kalau dari komunitas saya, tidak ada arahan untuk demo," kata Haruna kepada wartawan, Selasa.

Menurut Haruna bahwa ada informasi beredar jika seluruh ojol di Makassar diimbau untuk tidak mengaktifkan aplikasi.

Haruna lebih memillih tetap beraktivitas seperti biasanya. Sebab, tuntutan ekonomi yang lebih utama.

"Alhamdulillah aman. Ini juga ada tuntutan ekonomi," imbuhnya.

(yoa/frd/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |