Yorrys Raweyai: Warga Papua Ketakutan Konflik Senjata Meningkat

1 day ago 7

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua DPD RI Yorrys Raweyai mengatakan kekerasan antara aparat keamanan dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang belakangan meningkat membuat masyarakat ketakutan.

Hal itu disampaikan Yorrys dalam kunjungan reses DPD RI Masa Sidang V di Nabire, Papua Tengah, beberapa hari terakhir.

Senator asal mengaku menyerap aspirasi berbagai kalangan yang terdiri dari Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Papua Tengah (DPRPT) dan Majelis Rakyat Papua (MRP) hingga pejabat TNI-Polri dan BIN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Konflik bersenjata di Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, Intan Jaya, Paniyai, dan Dogiyai, menyebabkan masyarakat berada dalam ketakutan. Fasilitas-fasilitas publik, seperti sekolah dan rumah sakit pun cenderung lumpuh," kata Yorrys dalam keterangan tertulis, Kamis (5/6).

Ia mengatakan akibat konflik, masyarakat hidup dalam ketakutan dan kekhawatiran.

Menurutnya, masyarakat tidak hanya takut akan kehilangan nyawa, tapi juga masa depan yang tidak menentu akibat anak-anak yang sulit memperoleh pendidikan.

Yorrys menyoroti pola pendekatan keamanan oleh pemerintah pusat yang dinilai perlu melibatkan pertimbangan dari Pemerintah Daerah dan elemen masyarakat Papua Tengah.

"Penambahan aparat non-organik seharusnya berdasarkan pertimbangan masyarakat dan pemerintah daerah, sebab mereka lah yang paling mengerti kondisi dan kebutuhan masyarakat", ujar Yorrys.

Ia berharap seluruh unsur pemerintahan daerah bekerja sama, bersinergi dan berkolaborasi dalam menangani masalah Papua Tengah.

Yorrys juga berharap unsur pemerintahan daerah dapat memberikan masukan yang terbaik bagi pemerintah pusat.

Dalam kesempatan reses itu, Yorrys juga menekankan pentingnya mengakselerasi kebijakan pendidikan dan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat Papua.

Meski demikian, kebijakan tersebut harus dibarengi dengan peraturan daerah (Perdasi dan Perdasus) sebagai turunan dari UU Otonomi Khusus.

"Melalui Perdasi dan Perdasus dan sinergi visi dan misi seluruh unsur pemerintahan daerah Papua Tengah, akan malahirkan kebijakan yang terbaik bagi masyarakat Papua Tengah di bidang pendidikan dan kesehatan," kata Yorrys.

Belakangan, konflik bersenjata antara aparat keamanan dan OPM di Papua terus terjadi.

Di Intan Jaya, TNI belum lama melaporkan menembak mati 18 orang anggota OPM di Intan Jaya. Ada juga laporan dua personel Satgas Damai Cartenz yang meninggal dunia di Puncak Jaya usai terlibat kontak tembak dengan OPM

(fra/yoa/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |