Simulasi Sekolah Rakyat Rampung, Siap Mulai Tahun Ajaran 14 Juli

7 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah mengawali pelaksanaan program Sekolah Rakyat pada tahun ajaran baru 2025-2026 yang dimulai pekan depan, Senin (14/7).

Uji coba atau simulasi dengan melibatkan para calon siswa pun sudah dilakukan di Jakarta dan Bekasi selama dua hari, 9-10 Juli lalu.

Kepala Sekolah Sekolah Rakyat Menengah Pertama 6 Jakarta Timur yang berada di Sentra Handayani, Regut Sutrasto, mengatakan setelah dua hari simulasi yang berjalan lancar, mereka siap menyambut tahun ajaran baru.

Dia memastikan semua fasilitas sarana dan prasarana untuk program sekolah rakyat itu pun sudah siap.

"Kami sepertinya sudah siap. Mungkin bisa lihat, sudah siap semuanya. Kamar mandi ada, sudah. Dengan lab ini, sudah siap semua. Terus di atas ada lab komputer. Ini masing-masing ada labnya, laptopnya, smartphone-nya, sudah siap. Cuman nanti kita memang, biar nanti mempersiapkan lagi, nanti tanggal 14 kita sudah siap lagi," kata Regut kepada CNNIndonesia.com di sekolah rakyat tersebut, Kamis (10/7).

Pengalaman simulasi sekolah rakyat

Menurutnya dalam dua hari simulasi, para calon siswa terlihat antusias dalam mengikuti program sekolah berasrama itu.

"Anak-anaknya antusias banget, ini kan hari kedua. Dari salat subuh aja, anak-anaknya sudah salat subuh dengan baik. Jadi di hari kedua, kegiatan anak yang pertama adalah salat subuh. Kita salat subuh bersama wali asuh, wali asrama, bapak ibu gurunya juga ikut, dan anaknya juga alhamdulillah semuanya hadir," ungkapnya.

Menurutnya, seluruh peserta bangun tepat waktu dan mengikuti rangkaian kegiatan pagi, mulai dari senam, mandi, sarapan, apel pagi, hingga pengenalan lingkungan sekolah.

Mereka didampingi para guru untuk mengenal fasilitas seperti ruang kelas, laboratorium komputer, serta sistem pembelajaran berbasis teknologi.

"Nanti pembelajarannya menggunakan Learning Management System (LMS), menggunakan laptop, menggunakan smart board. Nah ini satu sisi pembelajaran yang sangat bagus buat anak-anak," ujarnya.

Sekolah Rakyat Sentra Handayani di Jakarta Timur itu menampung 75 siswa jenjang SMP yang dibagi dalam tiga rombongan belajar (rombel): 7A, 7B, dan 7C, yang terdiri dari 35 siswa laki-laki dan 40 perempuan.

Mayoritas siswa berasal dari wilayah Jakarta Timur. Lainnya ada siswa yang beralamat di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Regut menegaskan seluruh siswa berasal dari keluarga dalam kategori Desil 1 dan 2, yaitu kelompok masyarakat miskin ekstrem. Menurutnya program Sekolah Rakyat sebagai bentuk nyata komitmen pemerintahan Prabowo Subianto melalui Kemensos dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.

Regut mengatakan dalam simulasi selama dua hari lalu dilakukan berbagai program. Simulasi itu uga mencakup kegiatan talent mapping menggunakan teknologi akal imitasi (artificial inteligence/AI) untuk memetakan minat dan bakat siswa.

Selain itu, setiap siswa diberikan fasilitas lengkap berupa tas sekolah, seragam, perlengkapan ibadah, hingga alat kebersihan pribadi.

Dari sisi tenaga pendidik, Regut menyebut total ada 12 guru yang terdiri atas enam laki-laki dan enam perempuan. Semua guru telah mengikuti Program Profesi Guru (PPG) dan memiliki sertifikat pendidik.

Berbeda dari sekolah reguler, kurikulum Sekolah Rakyat juga menitikberatkan pada pendidikan karakter, keimanan, ketakwaan, dan nilai empati.

Ke depan, para siswa ditargetkan bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA Rakyat.

"Insya Allah berlanjut ke SMA Rakyat. SMA Rakyat nanti berlanjut dengan penjurusan. Nanti ditempatkan di mana, nanti kita terapkan beasiswa ke mana. Apalagi nanti ada CSR-nya, nanti akan bawa anak-anak," kata Regut.

"Dengan kondisi ekonomi seperti itu, di Sekolah Rakyat mendapatkan pendidikan yang unggul. Itu tujuannya seperti ini. Program Pak Presiden Prabowo yang sangat luar biasa, dibantu dengan Kementerian Sosial dan PUPR sama kelembagaan yang lainnya. Sangat luar biasa," lanjutnya.

Dukungan orangtua

Pada Kamis lalu, simulasi ditutup pukul 14.30 WIB. Setelah kegiatan pembelajaran selesai pada pukul 12.00 WIB, siswa melaksanakan salat zuhur, dilanjut dengan makan siang bersama di ruang makan, lalu berkumpul di aula sebelum akhirnya dijemput orang tua masing-masing.

Menurut Regut, dukungan orang tua sangat tinggi terhadap keberadaan Sekolah Rakyat.

"Respons orang tua sangat luar biasa sekali. Karena memang sangat membantu program ini. Program ini sangat membantu warga-warga yang di bawah garis miskin ekstrem," imbuhnya.

Salah satu orang tua murid, Lingling Winata (45) yang sehari-hari berjualan mie ayam, dan lauk matang mengaku bersyukur anaknya terpilih masuk ke sekolah ini secara gratis.

"Kalau misal dapet swasta kita bisa keluar duit gede, namanya kan swasta harus bayar mau 3 juta lebih. Tapi untungnya ada dapet program Bapak Presiden Prabowo jadi semua serba gratis, ditanggung semua. Itupun udah cukup, alhamdulillah cukup ngebantu keluarga kita. Bersyukur banget kita dapet program ini," kata Lingling saat berbincang dengan CNNIndonesia.com saat dia akan menjemput anaknya kemarin.

Sebelum masuk Sekolah Rakyat, anaknya sempat bersekolah di sekolah negeri. Dia mengaku sempat khawatir dengan sistem asrama sekolah rakyat, namun Lingling  merasa tenang setelah melihat langsung fasilitas yang disediakan.

Ia menyebut para orang tua sempat diajak berkeliling oleh pihak sekolah sebelum anak-anak masuk.

"Kita diyakinkan aman di sini. Jadi kita didatengin, kita berkumpul di Sekolah Rakyat, kita lihat semua fasilitasnya, ya syukur alhamdulillah nyaman sepertinya, bagus buat anak-anak," ujarnya.

(kay/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |