CNN Indonesia
Kamis, 05 Jun 2025 20:35 WIB

Makassar, CNN Indonesia --
Anggota TNI diduga dikeroyok oleh anggota Brimob Polda Papua, Ipda A dan sejumlah warga sipil di Gorontalo viral di media sosial.
Insiden tersebut terjadi di sekitar kantor Polres Gorontalo. Pengeroyokan ini dipicu karena anggota Brimob diduga terpengaruh minuman keras (miras).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah selesai, ini hanya salah paham," kata Kepala Penerangan Korem 133/Nani Wartabone, Kapten Inf Suyono kepada wartawan, Kamis (5/6).
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (4/6) malam. Ipda A merupakan anggota Brimob Polda Papua yang tengah berada di Gorontalo dalam rangka cuti dinas.
Suyono menjelaskan dugaan pengeroyokan ini dipicu kesalahpahaman terkait masalah motor yang menutupi jalan.
"Jadi saat itu, korban sedang menumpang bentor dan hendak masuk ke dalam kawasan tersebut. Karena motor menghalangi jalan, korban kemudian meminta hanya dipindahkan. Tapi, pelaku tidak terima dan terjadilah pengeroyokan," ujarnya.
Suyono menyebut Ipda A diduga dalam kondisi pengaruh miras. Selain anggota Polri, terdapat sekitar tujuh warga sipil juga ikut melakukan pengeroyokan tersebut.
"Mereka tidak tahu, kalau korban ini adalah anggota TNI. Setelah tahu, barulah barulah mereka berhenti memukul korban," ujarnya.
Menurut Suyono, anggota TNI ini mengalami luka lebam dan melaporkan kasus tersebut ke Polres Gorontalo. Suyono membantah bahwa motif pengeroyokan tersebut disebabkan masalah asmara.
"Tidak ada motif asmara. Kasus ini sudah dilaporkan korban Polres Gorontalo," katanya.
Anggota TNI dan Ipda A hendak dipertemukan untuk dimediasi dan menyelesaikan permasalahan itu secara kekeluargaan.
Terpisah, Kabid Humas Polda Gorontalo, Desmont Harjendro dikonfirmasi kejadian tersebut mengaku belum mengetahui.
"Langsung ke kapolres ya," kata Desmont kepada CNNIndonesia.com
(fra/mir/fra)