Penyidik Jampidsus Ungkap Anomali di Balik 88 Tas Sandra Dewi

5 hours ago 1

CNN Indonesia

Sabtu, 25 Okt 2025 07:50 WIB

Penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung Max Jefferson Mokola mengungkapkan keganjilan di balik klaim Sandra Dewi soal 88 tasnya yang dianggal sebagai endorsemen. Penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung Max Jefferson Mokola mengungkapkan keganjilan di balik klaim Sandra Dewi soal 88 tasnya yang dianggal sebagai endorsemen. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia --

Penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Max Jefferson Mokola mengungkapkan keganjilan di balik klaim aktris Sandra Dewi mengenai 88 tas mewah hasil endorsemen.

Max menilai, puluhan tas tersebut tak mungkin tak berkaitan dengan kasus korupsi yang menjerat suaminya, Harvey Moeis. Harvey terlibat kasus korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk pada periode 2015-2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian terkait tas, pihak Pemohon mengatakan bahwa tas itu adalah hasil endorsemen. Ketika melakukan penyidikan, apa yang saksi dapatkan terkait kasus ini?" tanya jaksa kepada Max, yang menjadi saksi dalam sidang keberatan terkait penyitaan sejumlah aset yang diajukan Sandra Dewi dkk di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Jumat (24/10).

"Jadi, pada waktu penyidikan, kami memanggil orang-orang yang katanya punya kerja sama dengan Sandra Dewi itu. Dari beberapa saksi yang datang, yang lain tidak datang, ada keterangan yang menurut penyidik ini ada anomali. Misalnya ada satu keterangan dari saksi itu dia mengatakan seperti ini: jadi polanya melakukan penjualan, dia melihat dari katalog yang ada di reseller. Reseller itu dia sebut di antaranya Viola dan beberapa ini, dilihat dari katalog itu kemudian dia melihat potret dari situ dia tawarkan ke pihak ketiga," kata Max.

Max menambahkan, metode penjualan ini mengambil keuntungan dari selisih yang dihasilkan. Anehnya, kata Max, jika memang mengambil selisih, maka pemberian tas kepada Sandra Dewi justru akan membuat rugi pihak endorsemen.

"Ketika ada yang membeli dia akan ambil selisihnya di situ, dia akan ambil selisih. Nah, yang menjadi anomalinya apa? Anomalinyakalau memang dia hanya mengambil selisih, kenapa ketika dia bilang dia mau endorse, di-endorse ke bu Sandra, terus di-posting di Instagram, kemudian barang itu menjadi milik Bu Sandra, dia akan rugi ini. Dia, kan, yang langsung membayar ke reseller, terus uang yang diajukan untuk membayar reseller, ya, dia enggak akan dapat untung dari situ," ucapnya.

Max juga menuturkan, anomali lain juga terlihat dalam bukti transfer dari Harvey ke rekening Ratih yang merupakan asisten Sandra Dewi. Bukti transfer itu tercatat sebagai keperluan untuk membeli tas.

Selain itu, terdapat pula keanehan dari para pemilik tas yang tak bisa mengidentifikasi tas, harga, hingga waktu penyerahan barang yang diklaim endorsemen itu ke Sandra Dewi.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya..


Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |