Pemerintah Mulai Jaring Calon Siswa Sekolah Rakyat

19 hours ago 4

CNN Indonesia

Jumat, 06 Jun 2025 06:38 WIB

Pemerintah mulai melakukan penjaringan bagi calon siswa Sekolah Rakyat besutan pemerintahan Prabowo Subianto. Pemerintah mulai melakukan penjaringan bagi calon siswa Sekolah Rakyat besutan pemerintahan Prabowo Subianto. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah mulai melakukan penjaringan bagi calon siswa Sekolah Rakyat besutan pemerintahan Prabowo Subianto.

Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari mengunjungi kediaman salah satu calon siswa di Kota Bogor, Jawa Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Calon siswa itu merupakan anak dari seorang buruh harian lepas yang sehari-hari mengandalkan penghasilannya dari mengupas bawang putih.

Setiap hari, ibunya bekerja mengupas tiga karung bawang, masing-masing seberat 20 kilogram. Upah yang ia terima hanya Rp10 ribu per karung atau sekitar Rp30 ribu per harinya.

"Biaya pendidikan dan kebutuhan hidup Ananda Arya selama satu tahun di Sekolah Rakyat setara dengan ibunya mengupas bawang setiap hari selama empat setengah tahun," kata Qodari dalam keterangannya, Rabu (4/6).

Ia menyampaikan untuk menyelesaikan pendidikan di jenjang SMP selama tiga tahun saja, setara dengan 13,5 tahun kerja tanpa henti.

Lalu, untuk menempuh pendidikan sampai lulus SMA setara dengan 27 tahun mengupas bawang setiap hari.

Selain di Bogor, Qodari juga mengunjungi calon siswa lainnya di Bantar Gebang, Kota Bekasi. Calon siswa itu baru saja lulus SMP, ayah dari anak itu bekerja sebagai pemulung barang bekas.

Qodari menyebut program Sekolah Rakyat akan memenuhi seluruh kebutuhan siswa. Mulai dari pendidikan, tempat tinggal, hingga makanan bergizi.

Ia mengatakan jika dihitung, nilai bantuan itu mencapai sekitar Rp50 juta per anak per tahunnya.

"Ini bukan sekadar angka, tetapi gambaran nyata bagaimana negara hadir meringankan beban rakyat kecil," ucapnya.

Ia mengatakan Sekolah Rakyat akan membuka harapan yang sama bagi setiap anak Indonesia tanpa melihat latar belakang ekonominya.

"Semua anak Indonesia berhak maju. Mereka harus bisa bermimpi setinggi langit, tanpa terkubur oleh keterbatasan ekonomi," ujar dia.

(dir/dir)

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |