Ketar-Ketir dengan DeepSeek, Meta Kerahkan Insinyurnya untuk Cari Tahu

1 week ago 13

Liputan6.com, Jakarta Meta milik Mark Zuckerberg mengumpulkan para insinyur untuk menentukan bagaimana sebuah dana lindung nilai Tiongkok berhasil merilis kecerdasan buatan yang mungkin sudah menyaingi teknologinya sendiri, The Information melaporkan.

DeepSeek, sebuah perusahaan rintisan AI yang didukung oleh dana lindung nilai High-Flyer Capital Management, bulan ini merilis versi chatbot AI-nya, R1, yang katanya dapat bekerja sama baiknya dengan model pesaing seperti ChatGPT dengan biaya yang jauh lebih murah.

Teknologi sumber terbuka yang berpotensi menjadi terobosan ini telah mempertanyakan investasi AI raksasa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Amerika dan telah membuat tim khusus AI Meta dalam keadaan siaga tinggi.

Direktur infrastruktur AI Meta, Mathew Oldham dilaporkan telah memberi tahu rekan-rekannya bahwa model terbaru DeepSeek bahkan dapat mengungguli versi berikutnya dari AI Llama milik Meta, yang menurut Zuckerberg dapat dirilis pada "awal 2025." Laporan tersebut mengutip dua karyawan yang memiliki pengetahuan langsung tentang upaya Meta untuk mengejar ketertinggalan.

Dari empat ruang perang yang dibuat Meta untuk menanggapi potensi terobosan DeepSeek, dua tim akan mencoba menguraikan bagaimana High-Flyer menurunkan biaya pelatihan dan menjalankan DeepSeek dengan tujuan menggunakan taktik tersebut untuk Llama, lapor outlet tersebut, mengutip seorang karyawan anonim dari Meta.

Di antara dua tim yang tersisa, satu akan mencoba mencari tahu data mana yang digunakan DeepSeek untuk melatih modelnya, dan yang lainnya akan mempertimbangkan bagaimana Llama dapat merestrukturisasi modelnya berdasarkan atribut model DeepSeek.

"Kami secara teratur mengevaluasi semua model kompetitif dalam proses pengembangan kami dan telah melakukannya sejak [kelompok] Gen Al [perusahaan] dibentuk," kata juru bicara Meta dalam sebuah pernyataan kepada The Information.

Meta hari ini mengumumkan bahwa Dana White, John Elkann dan Charlie Songhurst telah terpilih menjadi anggota dewan direksi perusahaan.

Akan menghabiskan banyak uang untuk proyek-proyek AI

"Llama telah menjadi dasar dalam membangun ekosistem untuk model AI sumber terbuka dan kami sangat gembira untuk memperluas kepemimpinan ini dengan peluncuran Llama 4 yang akan datang."

Pada hari Jumat, CEO Meta Zuckerberg mengumumkan bahwa perusahaan akan menghabiskan dana sebanyak US$65 miliar untuk proyek-proyek yang terkait dengan AI pada tahun mendatang, termasuk pembangunan pusat data besar dan lebih banyak perekrutan AI.

Pengumuman tersebut muncul beberapa hari setelah OpenAI, yang bermitra dengan SoftBank, Oracle, dan lainnya, mengumumkan proyek infrastruktur AI senilai US$500 miliar yang didukung Gedung Putih yang disebut Stargate yang akan membangun puluhan pusat data baru di seluruh AS.

Mengenal Liang Wenfeng Pendiri Deepseek, Kecerdasan Buatan Besutan Tiongkok yang Bikin Amerika Panik

DeepSeek, perusahaan AI yang didirikan oleh Liang Wenfeng, telah melampaui ChatGPT sebagai aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di AS. Peluncuran tersebut memicu kejatuhan pasar, terutama yang berdampak pada saham Big Tech seperti Nvidia, yang anjlok 17%. Liang bertujuan untuk menjadikan DeepSeek sebagai platform AI terkemuka.

Meskipun peluncuran ChatGPT menjadikan CEO OpenAI Sam Altman sebagai nama yang dikenal di komunitas AI, pendiri DeepSeek sendiri masih kurang dikenal di Amerika Serikat.

Perusahaan rintisan AI Tiongkok tersebut telah menggemparkan komunitas AI dengan peluncuran model AI sumber terbuka R1 yang ramai dibicarakan, yang menurut DeepSeek menyaingi model o1 OpenAI dalam hal kinerja "di seluruh tugas matematika, kode, dan penalaran," sambil menggunakan sebagian kecil daya komputasi.

Jadi, siapa yang memimpin perusahaan yang mengirimkan gelombang kejut melalui Silicon Valley dan industri AI secara luas?

Berikut sekilas tentang latar belakang dan peningkatan karier pendiri DeepSeek Liang Wenfeng.

Selengkapnya...

Model AI Tiongkok Deepseek Kalahkan OpenAI hingga Meta, Amerika Panik?

Sebuah laboratorium AI asal Tiongkok yang tak begitu terkenal disebut telah memicu kepanikan di Silicon Valley, pusat teknologi Amerika Serikat.

Pasalnya, lab AI tersebut merilis model AI baru yang disebut-sebut bisa mengungguli model AI besutan perusahaan-perusahaan AS.

Padahal, kabarnya model AI Tiongkok bernama DeepSeek itu dibuat dengan biaya yang lebih murah dan memakai chip yang kurang bertenaga. Kok bisa?

Mengutip laporan CNBC, Senin (27/1/2025), lab DeepSeek AI ini meluncurkan model bahasa besar open source gratis pada awal Desember lalu. Menurut informasi, dalam mengembangkan model AI tersebut, DeepSeek hanya membutuhkan waktu dua bulan dan biaya kurang dari USD 6 juta.

DeepSeek juga memakai chip berkapasitas rendah dari Nvidia, yakni chip H800 untuk bisa membangun model AI yang digadang-gadang sanggup mengalahkan model AI milik perusahaan top global saat ini.

Perkembangan baru di bidang AI ini pun membuat Amerika khawatir kalah dari Tiongkok dalam membuat teknologi kecerdasan buatan.

 Selengkapnya...

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |