Liputan6.com, Jakarta - Salah satu jebakan yang sering dihadapi dalam dunia kencan adalah anggapan bahwa chemistry selalu berarti kecocokan. Memang, chemistry sering kali menjadi hal pertama yang dicari banyak orang saat kencan pertama atau ketika mempertimbangkan untuk melanjutkan hubungan asmara.
Ketika Anda merasa cocok dengan seseorang dan merasakan chemistry, itu tentu terasa menyenangkan. Terutama jika Anda sedang berada dalam kencan yang terasa datar atau tidak membuahkan hasil.
Namun, faktanya, Anda tidak bisa merasakan chemistry dengan sembarang orang, sehingga ketika Anda merasakannya, itu terasa sangat spesial. Di sisi lain, Anda bisa saja merasa chemistry dengan banyak orang, tetapi itu tidak berarti Anda cocok dengan mereka.
Meskipun chemistry penting dalam sebuah hubungan, itu bukanlah indikator yang tepat untuk menentukan kecocokan dengan pasangan Anda.
Pandangan Anda tentang bagaimana chemistry seharusnya terlihat dan terasa juga memengaruhi pengalaman kencan Anda. Jika Anda mendefinisikan chemistry sebagai perasaan yang langsung datang atau sensasi "kupu-kupu di dalam perut," Anda mungkin akan melewatkan kesempatan untuk menjalin hubungan yang lebih dalam dan tulus.
Jika Anda tertarik pada seseorang dan merasa nyaman di dekatnya, Anda mungkin salah mengartikan perasaan nyaman tersebut sebagai kebosanan atau ketidakadaan chemistry, padahal itu justru menunjukkan bahwa Anda berkencan dengan seseorang yang sehat secara emosional.
Ini terutama berlaku jika Anda terbiasa dengan hubungan yang penuh dengan naik turun emosional dan banyak tanda-tanda bahaya.
Jika Anda merasa bingung apakah Anda terjebak dalam pola ini, berikut adalah lima ciri chemistry yang sering disalahartikan sebagai kecocokan dalam hubungan, berdasarkan informasi yang dilansir dari Psychology Today, Kamis, 30 Januari 2025.
Suami istri mana yang mau hubungannya cuma seumur jagung, 10 tahun, belasan atau 20 tahun. Tentu, pada umumnya pasutri menginginkan pernikahan langgeng selamanya. *Ilustrasi visual dan audio konten video ini diolah dan dihasilkan oleh teknologi AI.
1. Chemistry terlalu kuat hingga mengalahkan apapun
Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah ini benar-benar cinta atau sekadar chemistry? Hal pertama yang mungkin dirasakan yaitu chemistry yang Anda rasakan terasa kuat, sehingga rasanya sulit mendominasi perasaan lainnya.
Akibat dari hal ini, Anda mungkin akan sulit untuk berkonsentrasi terhadap hal lainnya. Seperti misalnya dalam mengatur kecepatan dan mengetahui apakah orang tersebut cocok dengan Anda. Sebab, Anda akan mengalami kesulitan untuk menilai gebetan secara lebih objektif.
Hal ini dikarenakan adanya pikiran Anda yang diselimuti oleh fantasi akan masa depan yang sudah diharapkan bersamanya, dibandingkan mengenal dan mengetahui pasangan yang ada di depan Anda lebih dalam. Padahal, hal ini juga tidak kalah penting.
2. Menyepelakan red flag dalam diri pasangan
Saat menjalin hubungan dengan orang lain, berkompromi memang menjadi bagian yang penting. Namun, saat Anda harus meyakinkan diri sendiri bahwa hubungan yang akan dijalin akan berhasil, hingga mengabaikan hal-hal bahaya dalam diri pasangan, ini tandanya Anda menyalahgunakan suatu chemistry yang terjadi.
Ya, red flag dalam hubungan tidak boleh diabaikan begitu saja. Jika segala sesuatu yang seharusnya membuat Anda merasa tiadk nyaman, tapi Anda justru terbutakan oleh chemistry yang terjadi.
Ditambah sebenarnya Anda sendiri merasa tidak nyaman saat menjalin hubungan dan merasa tidak cocok dengan orang tersebut, tapi Anda terus mengkompromikan nilai-nilai kalian berdua agar hubungan tersebut berhasil. Sayangnya, sifat seseorang tidak mudah berubah begitu saja.
3. Tidak tahu banyak tentang nilai-nilai pasangan
Ketika Anda tidak merasa perlu untuk mendiskusikan banyak hal yang penting bagi kalian berdua dalam hubungan, ini juga bisa menjadi ciri bahwa Anda salah mengartikan chemistry yang dimiliki sebagai kecocokan dalam hubungan.
Padahal, untuk menjalin hubungan yang sehat dan awet, harus dipastikan bahwa kalian berdua memiliki tujuan dan nilai kehidupan yang sejalan dan sama.
Selain itu, diskusi ini sangat penting untuk menilai karakter seseorang. Namun sayangnya, Anda tidak memiliki waktu untuk berbicara tentang hal penting karena sedang berbunga-bunga.
4. Perasaan yang muncul sama seperti di masa lalu
Pelajaran terbaik dalam hidup adalah melihat masa lalu. Namun tidak sedikit dari kita yang lupa dengan masa lalu, sehingga mengulang pada kesalahan yang sama. Seperti saat ini misalnya.
Anda sebenarnya merasakan perasaan yang sama seperti saat menjalin hubungan dengan orang lain di masa lalu, padahal Anda sendiri sudah mengetahui bahwa kalian berdua tidak cocok satu sama lain. Maka, hal ini juga termasuk ciri di mana Anda salah 'membaca' chemistry atas kecocokan hubungan.
Padahal, ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang merasa cemas di dekat orang tersebut, sementara Anda menafsirkan sebagai tanda cinta yang kuat.
5. Bingung untuk menafsirkan rasa nyaman bersamanya
Apakah ada di antara Anda yang mungkin saja merasa demikian? Coba bayangkan hal ini. Saat kalian berdua pergi berkencan, tapi mata Anda ditutup dan dilarang untuk melakukan kontak fisik dengannya. Nah, pertanyaannya adalah, apakah rasa nyaman tersebut masih ada atau tidak?
Jawabannya akan muncul dengan sendirinya ketika Anda akan menyadari bahwa ternyata tidak ada chemistry yang timbul. Malahan, Anda justru akan merasakan tubuh merasa sangat tidak nyaman. Hal ini juga bisa menjadi tanda bahwa chemistry yang dirasakan, ternyata bukan menjadi tanda dari kecocokan hubungan.