Juliana Jatuh di Rinjani, Basarnas Evaluasi Operasi Penyelamatan

6 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan SAR Nasional (Basarnas) bakal melakukan evaluasi terhadap sistem penyelamatan kedaruratan di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal itu disampaikan Kabasarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii saat memberikan keterangan terkait evakuasi pendaki asal Brasil, Juliana, yang jatuh di lereng hingga ratusan meter di jalur menuju puncak Rinjani.

"Pada saat rapat evaluasi mungkin ada hal-hal yang akan kami lakukan, dari kejadian ini kami bisa memberikan pelatihan-pelatihan dan di beberapa titik mungkin perlu ditambahkan fasilitas untuk mempercepat proses penyelamatan kedaruratan," ujar Syafii, Rabu (25/6) malam lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menerangkan metode SAR pada kondisi kedaruratan itu berbeda-beda di tiap medan lapangan, termasuk kondisi yang ekstrem seperti gunung maupun jurang dengan kondisi permukaan yang landai.

"Hal ini kami tahu persis dengan upaya yang dilakukan oleh tim gabungan hari ini ketika melakukan evakuasi hampir semuanya melebihi dari target," jelasnya.

Syafii mencontohkan ketika melakukan pendakian normal dari pintu masuk menuju titik jatuhnya korban memakan waktu sampai 8 jam, akan tetapi tim evakuasi mampu menempuh perjalanan hanya dalam waktu 6 jam.

Dia menjelaskan ketika melakukan misi evakuasi ada beberapa hal yang harus mengacu pada prosedur operasional standar (SOP) yang telah ditetapkan. Salah satunya tidak boleh meninggalkan korban ketika sudah ditemukan bagaimana pun kondisinya.

"Ketika sudah menemukan korban mereka harus flying camp itu memang sudah tanggung jawab dan SOP-nya, karena mereka memang dilatih untuk itu," terang Syafii.

Untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali, Syafii mengimbau warga dan wisatawan yang hendak mendaki ke Gunung Rinjani agar mengikuti aturan dan Standar Operasi Prosedur (SOP) pendakian.

Autopsi di Bali

Sementara itu, jenazah korban yang telah dievakuasi dan dibawa ke Mataram, selanjutnya akan dibawa ke Denpasar, Bali untuk diautopsi. Korban akan diautopsi di RS Bali Mandara, Denpasar, Jumat (27/6) besok.

"Jenazah ini akan dilakukan (autopsi) di Bali, karena kami punya dokter spesialis forensik satu-satunya di NTB sedang ada tugas di Sumatera," kata Plt Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, Mike Wijayanti Djohar, Kamis (26/6) seperti dikutip dari detikBali.

Jenazah itu diberangkatkan dari RS Bhayangkara Mataram sekitar pukul 15.15 Wita pada Kamis petang ini.

Jenazah dibawa melalui jalur laut, dari Pelabuhan Lembar menuju ke Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Pengantaran jenazah Juliana dikawal polisi.

"Kami juga berkoordinasi dengan yang di Bali, memang pilihannya ada dua, yaitu di RS Ngoerah sama RS Bali Mandara. Kami pilih yang lebih cepat yang mana. Jadi, keputusannya tadi di RS Bali Mandara. Kami sudah koordinasi juga dengan Polda Bali untuk pelaksanaannya," tutur Mike.

Selain itu, dia mengatakan keluarga korban menginginkan autopsi dilakukan sesegera mungkin agar cepat dibawa pulang ke negara asalnya, Brasil. Namun, proses autopsi tidak mungkin dilakukan hari ini karena penyeberangan dari Lombok ke Bali membutuhkan waktu cukup lama, sekitar lima jam.

"Kemungkinan besok pagi (dilakukan autopsi). Kalau sekarang berangkat jam 3 (15.00 Wita), mungkin sampai sana (Bali) sudah malam. Jadi, kemungkinan besar akan dilakukan besok pagi," ujar Mike.

Juliana terjatuh ke jurang sedalam sekitar 600 meter di jalur menuju Puncak Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6/2025). Tim SAR sempat mendeteksi Juliana masih hidup lewat rekaman drone pada Senin (23/6). Namun, proses evakuasi terganjal cuaca dan visibilitas buruk.

Tim SAR gabungan akhirnya berhasil mencapai lokasi pada Selasa (24/6) pukul 18.00 Wita. Sayang, Juliana sudah meninggal dunia.  Jenazah akhirnya berhasil diangkat ke puncak lereng pada Rabu kemarin sekitar pukul 13.51 Wita. Tim membawa jenazah ke Pelawangan, dan jenazah Juliana tiba di Posko Gabungan TNGR Resort Sembalun, Rabu malam.

Baca berita lengkapnya di sini.

(kid/gil)

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |