Dokter: Juliana Marins Tak Terserang Hipotermia di Rinjani

7 hours ago 2

CNN Indonesia

Jumat, 27 Jun 2025 13:45 WIB

Denpasar, CNN Indonesia --

Dokter forensik RS Bali Bandara dr Ida Bagus Putu Alit mengatakan Juliana Marins tidak terserang hipotermia sebelum tewas karena jatuh di Gunung Rinjani.

Putu Alit mengatakan dari hasil autopsi, penyebab kematian Juliana adalah luka akibat benturan keras karena ia terjatuh.

"Bisa dikatakan tidak ada hipotermia," kata Putu Alit, Jumat (26/6) di RS Bali Mandara, Denpasar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, hipotermia menyerang butuh waktu lama. Selain itu tergantung suhu di sekitarnya juga.

Dari pemeriksaan pada jenazah Juliana, Putu Alit mengatakan tidak ditemukan luka pada ujung jari berwarna hitam yang jadi ciri-ciri serangan hipotermia.

"Tanda-tanda pada luka yang ada juga tidak ada," katanya.

Dri hasil autopsi juga muncul kesimpulan bahwa Juliana meninggal sekitar 20 menit setelah terjadinya benturan yang membuatnya terluka parah.

Padahal dalam video yang tersebar di media sosial, tubuh Juliana seperti bergerak di lokasi dia jatuh.

Putu Alit mengatakan ia menarik kesimpulan dari fakta yang didapat dari autopsi ini.

"Saya simpulkan korban tidak meninggal dalam jangka waktu yang lama dari terluka," katanya.

Juliana meninggal karena pendarahan yang banyak di rongga dada. Hal ini menurut Putu Alit disebabkan karena luka benturan di punggung.

Juliana tewas setelah terjatuh di Gunun Rinjani. Peristiwa ini memantik perhatian karena proses evakuasi yang cukup lama. Netizen asal Brasil meramaikan peristiwa ini di media sosial sehingga mendapat perhatian luas.

(kaw/sur)

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |