Dampak Aplikasi Kencan bagi Kesehatan Mental, Tak Selalu Membahagiakan

1 week ago 10

Liputan6.com, Jakarta Saat ini, aplikasi kencan menjadi salah satu platform yang digandrungi banyak orang. Konsep kencan online menawarkan daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang ingin mencari pasangan atau sekadar teman baru.

Dengan penggunaannya yang sederhana—cukup swipe right jika tertarik atau swipe left jika tidak sesuai kriteria—aplikasi ini memungkinkan Anda membangun komunikasi terlebih dahulu sebelum bertemu langsung. Hal ini membuat proses pencarian pasangan terasa lebih efisien dan tidak membuang-buang waktu untuk menjalin hubungan yang kurang cocok.

Aplikasi kencan juga sangat mendukung bagi mereka yang pemalu atau introvert. Lewat chat atau percakapan, Anda dapat membangun koneksi emosional tanpa harus bertemu tatap muka. Selain itu, platform ini memberi peluang untuk mengenal orang-orang di luar lingkaran sosial Anda, yang mungkin tidak terhubung dengan teman atau keluarga.

Namun, meskipun hubungan tidak berlanjut karena chemistry yang kurang sesuai, aplikasi ini tetap memungkinkan Anda menemukan teman baru untuk mengurangi rasa kesepian. Sayangnya, kemudahan dan aksesibilitas aplikasi kencan juga dapat membawa dampak pada kesehatan mental.

Lalu, bagaimana penggunaan aplikasi kencan bisa memengaruhi kesehatan mental Anda? Berikut ini penjelasan mengenai alasannya, dilansir dari Make Us Of, Selasa (28/1/2025).

Aplikasi kencan online jadi platform populer untuk mencari jodoh. Sayangnya ada ancaman membayangi aplikasi ini.

Menyebabkan Kecemasan dan Stres

Dampak pertama aplikasi kencan terhadap kesehatan mental Anda, yaitu bisa memicu kecemasan hingga stres. Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Western Sydney University, penggunaan aplikasi kencan dapat meningkatkan kedua hal tersebut.

Studi ini melakukan survei terhadap 475 orang berusia atas 18 tahun ke atas dan menemukan bahwa mereka yang menggunakan aplikasi kencan memiliki tingkat tekanan psikologis, kecemasan, dan depresi yang jauh lebih tinggi dibandingkan yang tidak menggunakannya.

Salah satu aplikasi kencan populer yang dikaitkan dengan peningkatan stres dan kecemasan adalah Tinder. Seiring waktu, gesekan (swipe) dan pencocokan (match) terus-menerus dalam aplikasi ini, rupanya dapat menyebabkan perasaan tertekan dan kecewa. Terutama jika tingkat kecocokan yang terjadi, tidak menghasilkan hubungan yang sukses.

Bukan hanya dapat menyebabkan stres dan kecemasan pada penggunanya, aplikasi kencan juga dapat menurunkan produktivitas Anda selama ini. Kok bisa begitu?

Rupanya sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Computers & Education menemukan bahwa bagi mahasiswa, frekuensi penggunaan teknologi ternyata berhubungan negatif dengan prestasi akademik.

Meskipun tidak terbatas pada aplikasi kencan, penelitian ini melibatkan lebih dari 483 siswa dan menemukan korelasi yang signifikan antara penggunaan teknologi secara umum dan nilai yang lebih rendah. Dalam praktiknya, notifikasi yang ada terus-menerus dan keinginan untuk mengecek aplikasi kencan dalam mencari pasangan, dapat mengganggu dan menjauhkan Anda dari tugas-tugas penting seperti tugas sekolah, pekerjaan, atau hubungan pribadi lainnya.

Memperburuk Citra Tubuh

Karena Anda terus-menerus disuguhi foto pasangan yang "ideal", aplikasi kencan juga dikaitkan dengan masalah citra tubuh. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Eating and Weight Disorders—Studies in Anorexia, Bulimia and Obesity menemukan bahwa penggunaan aplikasi kencan secara teratur dapat meningkatkan ketidakpuasan terhadap tubuh dan citra tubuh negatif, terutama bagi pria.

Studi tersebut mensurvei hampir 200 mahasiswa dan menemukan bahwa seringnya mengecek aplikasi kencan memiliki dampak terhadap rasa malu pada tubuh dan keyakinan negatif mengenai berat dan bentuk tubuh partisipan. Dalam studi tersebut, mereka yang menggunakan aplikasi kencan lebih cenderung membandingkan penampilan mereka dengan orang lain dan melaporkan perasaan tidak puas dengan tubuh mereka. 

Studi lain yang diterbitkan oleh jurnal Body Image melaporkan bahwa penggunaan aplikasi kencan oleh wanita dikaitkan dengan ketidakpuasan tubuh, dorongan untuk terlibat dalam gangguan makan, dan suasana hati yang negatif. Saat menggunakan aplikasi kencan secara berlebihan, menekankan penampilan fisik dan terus-menerus membandingkan diri Anda dengan orang lain dapat menimbulkan perasaan tidak aman dan tidak mampu.

Meningkatkan Rasa Rendah Diri

Aplikasi kencan juga dapat menurunkan harga diri Anda. Sebuah studi tahun 2017 dalam Body Image mendapatkan hasil bahwa penggunaan aplikasi kencan populer membuat Anda lebih cenderung merasa negatif tentang diri sendiri daripada orang yang tidak menggunakan aplikasi kencan.

Penelitian berjudul "Love Me Tinder: Objectification and Psychosocial Well-Being" menyimpulkan bahwa pengguna memiliki tingkat kepuasan yang jauh lebih rendah terhadap wajah dan tubuh mereka. Selain itu, pria pengguna Tinder memiliki skor harga diri yang jauh lebih rendah daripada pria yang tidak menggunakan Tinder.

Sekali lagi, penting untuk dicatat bahwa penelitian ini tidak menyimpulkan bahwa aplikasi kencan menyebabkan harga diri yang lebih rendah, karena korelasinya dapat mencakup orang yang menggunakan aplikasi kencan dan meningkatkan rasa rendah diri saat memulainya. Namun, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa menggunakan aplikasi kencan meningkatkan kemungkinan Anda membayangkan tentang penampilan ideal dan membandingkan diri Anda dengan orang lain.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |