Liputan6.com, Jakarta - Perundungan adalah segala bentuk perilaku kekerasan, baik fisik maupun mental, yang dilakukan oleh satu orang atau lebih dengan cara menyerang atau bertindak agresif, yang mengakibatkan korban merasa terisolasi atau tidak aman.
Bullying dapat memberikan dampak serius terhadap kesehatan mental seorang anak, seperti meningkatkan kecemasan, membuat mereka sulit mempercayai orang lain, serta meningkatkan risiko memiliki pikiran atau perilaku yang berhubungan dengan bunuh diri. Bahkan, dampaknya bisa bertahan hingga anak tersebut tumbuh dewasa.
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Jama Network Open dan dilansir dari Washington Post pada Kamis (30/1/2025), dari total 27.453 catatan medis, sebanyak 5.487 anak mengalami bullying akibat kekerasan fisik. Dalam diagnosa yang dilakukan, ditemukan bahwa 38% anak yang mengalami bullying memiliki gangguan kesehatan mental, sementara hanya 23,4% anak yang tidak mengalami bullying yang didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental.
Anak-anak yang mengalami bullying akibat kekerasan fisik lebih cenderung didiagnosis dengan gangguan non-psikotik, seperti gangguan pemusatan perhatian, dan bahkan dapat berisiko melukai diri mereka sendiri. Peneliti juga mengungkapkan bahwa jumlah anak yang mengalami bullying akibat kekerasan fisik kemungkinan lebih tinggi dari yang dilaporkan, karena banyak korban yang tidak melaporkan perundungan mereka dan tidak mencari perawatan medis.
Dampak Bullying bagi Korban
1. Masalah Psikologis
Korban bullying sering kali mengalami berbagai masalah psikologis yang bisa berdampak dalam jangka panjang. Korban bullying biasanya mengalami perasaan cemas dan stres yang berlebihan, beberapa korban bullying juga cenderung untuk menghindari interaksi dengan orang lain karena rasa takut akibat penghinaan dan perlakuan buruk yang mereka alami.
Tak jarang mereka juga mengalami beberapa gangguan lain seperti gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia, dan mengalami gangguan tidur yang menyebabkan insomnia atau tidur yang tidak nyenyak. Beberapa korban bullying lainnya merasa putus asa sehingga muncul pikiran dan perilaku untuk bunuh diri. Hal ini adalah situasi serius dan butuh penanganan segera.
2. Masalah Fisik
Korban bullying juga dapat mengalami masalah fisik sebagai dampak dari perbuatan buruk yang dialaminya. Beberapa masalah fisik yang mungkin terjadi termasuk cedera fisik seperti luka, memar, atau bahkan cedera yang lebih serius. Akibat perundungan yang berkelanjutan juga akan menyebabkan masalah pencernaan dan turunnya sistem kekebalan tubuh. Hal tersebut dapat memicu perubahan berat badan yang drastis.
Perundungan pada anak juga dapat memperburuk masalah kesehatan yang mereka derita sebelumnya, seperti masalah pada kulit, penyakit jantung, dan autoimun. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mencari perawatan medis yang dapat membantu korban untuk pulih secara fisik atau emosional.
Dampak Bullying dalam Jangka Panjang
Dampak dari perundungan masih dapat dirasakan meski belasan tahun telah berlalu sejak insiden itu terjadi. Dampak psikologis dari bullying dapat terus berlanjut dan dirasakan oleh korban hingga masa dewasa termasuk depresi, kecemasan berlebih, dan gangguan stres pascatrauma.
Perundungan juga berdampak pada cara seseorang dalam berinteraksi, mereka akan mengalami kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan dengan orang lain. Komunikasi yang tidak terjalin juga akan berdampak pada kinerja pekerjaan dan karier seseorang. Lebih lanjut, bullying berdampak pada cara pandang seseorang dalam menilai dirinya sendiri.