Tim Bantuan Terkendala Jangkau Korban Gempa Myanmar

3 days ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah organisasi bantuan menghadapi kendala untuk menjangkau korban gempa 7,7 magnitudo yang terjadi di Myanmar.

Kepala misi Medecins Sans Frontieres di Myanmar, Federica Franco mengatakan situasi sangat rumit bagi timnya karena ada pemadaman komunikasi yang signifikan di beberapa daerah yang paling parah terkena dampak.

"Hal ini disebabkan oleh perang saudara yang terjadi selama empat tahun di negara tersebut sehingga negara tersebut tidak siap menghadapi bencana alam besar," kata Federica melansir CNN, Sabtu (29/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang peneliti dari Amnesty International Joe Freeman mendesak junta militer yang berkuasa di Myanmar untuk mengizinkan akses bantuan kemanusiaan bagi semua daerah yang terkena dampak gempa.

Sementara itu, Direktur nasional World Vision Myanmar Kyi Minn mengatakan butuh waktu bertahun-tahun bagi beberapa daerah yang terdampak untuk membangun kembali.

"Infrastruktur seperti jalan raya dan bandara rusak, sehingga menciptakan hambatan untuk mendatangkan kru ke daerah yang terkena dampak," kata dia.

Margaret Harris dari Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan kerusakan akibat gempa bumi tersebut sangat besar dan organisasi tersebut mengaktifkan pusat logistiknya untuk mencari pasokan trauma guna membantu merawat para korban.

Palang Merah menyatakan kerusakan besar telah dilaporkan di Mandalay, Sagaing, Naypyitaw, Bago, dan Southern Shan.

Seorang direktur negara untuk organisasi nonpemerintah internasional yang beroperasi di sana mengatakan kepada CNN bahwa perang saudara yang sedang berlangsung membuat sangat sulit untuk mendapat gambaran lengkap tentang gempa yang terjadi.

Gempa bumi 7,7 magnitudo mengguncang Myanmar, Jumat. Guncangan terasa hingga China hingga Thailand.

Pusat Jaringan Gempa China (China Earthquake Networks Center/CENC) melaporkan getaran terasa di Yunan, barat daya China.

Getaran juga terasa hingga ke Thailand. Warga di bagian selatan negara ini dan di penduduk di Bangkok berhamburan.

Junta militer Myanmar resmi mengumumkan status darurat di sebagian wilayah negara tersebut imbas gempa. Junta militer Myanmar menyatakan lebih dari 140 orang meninggal dunia akibat gempa yang melanda.

Jenderal Min Aung Hlaing dalam siaran langsung, seperti diberitakan AFP pada 28 Maret malam, mengatakan jumlah korban jiwa diperkirakan terus meningkat.

"144 orang tewas, sementara itu lebih dari 732 orang lainnya terluka akibat gempa dahsyat itu," kata Min Aung Hlaing, seperti diberitakan Reuters.

(yoa/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |