CNN Indonesia
Sabtu, 29 Mar 2025 17:15 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Warga di Mandalay menceritakan kepiluan yang dialaminya saat gempa dengan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3) siang.
Perempuan yang enggan disebutkan namanya itu mengingat momen mengerikan saat anggota keluarganya terkubur di reruntuhan.
"Gempa itu sangat kuat dan cepat," ujar dia ke CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat gempa terjadi, dia tengah merebus air untuk membuat susu bagi bayinya.
Perempuan tersebut lalu bercerita sebagian tembok rumah runtuh menimpa nenek yang duduk di dekatnya. Kaki sang nenek, kata dia, terkubur di antara reruntuhan dan puing-puing.
"Pintunya tak bisa dibuka karena pagar roboh. Saya berteriak minta tolong dan suami saya datang dari jalan," ucap perempuan itu.
"Dia melompat ke pintu dan berhasil membukanya," imbuh dia. Perempuan tersebut dan suaminya lantas bergegas membawa sang nenek ke klinik.
Dia mengatakan rumah tempat tinggal mereka mengalami kerusakan cukup parah.
Gempa di Myanmar menyebabkan banyak bangunan rusak termasuk jembatan berusia lebih dari 90 tahun.
Selain itu, lebih dari 1.000 orang juga meninggal akibat gempa. Sejumlah pihak menduga angka korban tewas akan terus bertambah karena banyak yang berada di bawah reruntuhan dan akses komunikasi yang terputus.
Akses komunikasi yang terputus menghalangi informasi terbaru sampai lebih cepat sehingga skala bencana tak diketahui.
Gempa juga terasa hingga ke Thailand. Sebanyak 2.000 gedung terdampak imbas guncangan itu.
Menurut laporan 10 orang di Bangkok meninggal akibat gempa dan ratusan orang terjebak di bawah reruntuhan.
(isa/dna)