CNN Indonesia
Selasa, 01 Apr 2025 20:15 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Mobil listrik SU7 buatan Xiaomi mengalami kecelakaan fatal di China pada Sabtu (29/3). Insiden itu menyebabkan satu orang meninggal dan dua terluka.
Pihak berwenang China menyatakan kecelakaan terjadi di Tongling, Provinsi Anhui.
Dalam rilis resmi pada Selasa (1/4), Xiaomi menyebut mobil tersebut dalam mode mengemudi dengan Smart Navigate on Autopilot (navigasi canggih) sebelum kecelakaan. Mereka juga menyatakan mobil melaju dengan kecepatan 116 km/jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan itu, Xiaomi membeberkan pengemudi di dalam mobil mengambil alih dan mencoba memperlambat kecepatan, demikian dikutip Channel NewsAsia.
Namun, mobil itu bertabrakan dengan tiang dengan kecepatan 97 km/jam. Dalam rangkuman yang dikirim ke kepolisian setempat, Xiaomi menyebut Navigation on Autopilot mengeluarkan peringatan risiko ada rintangan di depan.
Usaha mengambil alih secara manual, lanjut mereka, terjadi beberapa detik sebelum tabrakan. Xiaomi memiliki dua versi sistem navigasi canggih di mobil listrik SU7 mereka.
Versi yang lebih canggih dilengkapi dengan pemasangan LiDAR, yang memungkinkan fitur navigasi seperti penghindaran tabrakan dan pengenalan kendaraan khusus.
Xiaomi menyatakan mobil yang terlibat dalam kecelakaan itu versi standar dari SU7, punya teknologi mengemudi canggih tanpa LiDAR.
Insiden tersebut menandai kecelakaan besar pertama yang melibatkan SU7 sejak tipe ini diluncurkan pada Maret 2024. Sehari usai kecelakaan saham Xiaomi turun 5,5 persen.
(nsa/dal)