WN Vietnam Lahiran di Ambulans usai RS Korsel Klaim Kekurangan Dokter

4 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang wanita asal Vietnam melahirkan di dalam ambulans di Incheon, Korea Selatan, setelah petugas medis kesulitan menemukan rumah sakit yang bersedia menangani pasien.

Insiden ini semakin menyoroti dampak aksi demo mogok kerja di kalangan petugas medis terutama dokter sejak 2024 lalu yang telah membuat layanan darurat di negara itu kewalahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan Korea Herald, wanita berusia 30-an yang diidentifikasi media sebagai Nyonya A ini melahirkan seorang bayi laki-laki pada Minggu (16/3) di dalam ambulans setelah ditolak oleh beberapa rumah sakit.

Kasusnya pertama kali dilaporkan ke otoritas setempat setelah ia pingsan di Bandara Internasional Incheon, dekat Seoul. Petugas medis yang tiba di lokasi kesulitan berkomunikasi dengannya dan mengira ia mengalami nyeri perut.

Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Universitas Inha, sekitar 30 km dari bandara, tetapi rumah sakit itu menolak merawatnya dengan alasan kekurangan tenaga medis di bagian ginekologi dan obstetri, menurut laporan harian Hankyoreh.

Sejumlah rumah sakit lain di sekitar lokasi juga menolak menerima pasien dengan berbagai alasan.

Tim penyelamat kemudian menghubungi pusat manajemen darurat untuk mencari rumah sakit yang tersedia di wilayah Seoul dan Gyeonggi.

Namun, pusat tersebut menyatakan bahwa rumah sakit hanya dapat menerima pasien setelah usia kehamilannya dipastikan, sesuatu yang hampir mustahil dilakukan mengingat kesulitan komunikasi antara petugas dan Nyonya A.

Saat tim medis masih menunggu konfirmasi dari rumah sakit lain, kondisi Nyonya A semakin memburuk hingga air ketubannya pecah.

"Kami sedang mencari rumah sakit lain, tetapi rasa sakitnya semakin parah. Akhirnya, kami melakukan persalinan darurat di dalam ambulans," kata salah satu petugas medis, dikutip dari ka Yonhap News Agency.

Beruntung, bayi laki-laki yang dilahirkan sehat dan dalam kondisi stabil. Setelah melahirkan, Nyonya A dan bayinya akhirnya diterima oleh Rumah Sakit Universitas Inha untuk perawatan lebih lanjut.

Dikutip South China Morning Post, insiden seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Kasus serupa terjadi pada Agustus lalu, ketika seorang wanita Korea Selatan terpaksa melahirkan di ambulans setelah ditolak oleh empat rumah sakit dengan alasan kekurangan dokter.

Lonjakan kasus ambulans yang ditolak rumah sakit ini terjadi di tengah krisis tenaga kerja di sektor medis akibat aksi mogok dokter yang menentang rencana pemerintah untuk meningkatkan kuota penerimaan mahasiswa kedokteran.

Selama libur Tahun Baru Imlek pada Februari lalu, sebanyak 104 ambulans ditolak rumah sakit, angka yang lebih tinggi dari total kasus serupa pada periode yang sama di tahun 2023 dan 2022, menurut data dinas pemadam kebakaran yang dikutip oleh media berbahasa Inggris tersebut.

Aksi mogok ini dimulai sejak Februari 2024 setelah pemerintah mengumumkan rencana menambah 2.000 kuota mahasiswa kedokteran mulai tahun ini. Mahasiswa dan profesor kedokteran juga ikut dalam protes dengan menolak mengikuti perkuliahan.

Awal bulan ini, pemerintah menawarkan solusi dengan membekukan kuota penerimaan di angka 3.000 mahasiswa, asalkan para mahasiswa kembali ke kelas sebelum akhir bulan ini.

Namun, banyak mahasiswa tetap menolak tawaran tersebut karena menganggap sikap pemerintah terlalu keras dan mengancam, menurut laporan media lokal.

(bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |