Fakta-fakta Aksi May Day 2025 di Monas dan Depan DPR

12 hours ago 5

Berikut fakta-fakta aksi May Day di Jakarta berdasarkan catatan CNNIndonesia.com.

Aksi May Day digelar di Monas dan Gedung DPR RI

Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) mengungkap alasan mereka enggan bergabung dengan aksi May Day di Monas yang turut dihadiri Prabowo.

Ketua Umum Kasbi mengatakan belum saatnya buruh bermesraan dengan pemerintah ditengah situasi buruh yang mengkhawatirkan.

"Ini momentum hari buruh. Bagi kami kaum buruh, ini momentum perlawanan. Belum saatnya buruh bermesra-mesraan dengan pemerintah," ujar Unang Sunarno, Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) mewakili Aliansi Gebrak di depan Gedung DPR RI, Kamis (1/5).

"Karena yang kita alami saat ini adalah kaum buruh situasinya sangat buruk. Jam kerja panjang, upahnya murah, mudah di PHK, tak memiliki jaminan kepastian kerja," sambungnya.

Adapun aksi May Day di depan Gedung DPR diikuti oleh sejumlah organisasi mulai dari Serikat Buruh, Serikat Petani, Serikat Nelayan, Organisasi Mahasiswa, Organisasi Perempuan, hingga organisasi masyarakat sipil lainnya.

Sementara, aksi May Day di Monas diikuti oleh serikat buruh dari KSPI dan KSPSI. Elite pimpinan lembaga juga hadir antara lain, Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, hingga Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

Prabowo pidato di aksi May Day di Monas

Prabowo Subianto turut menyampaikan pidato kala hadir dalam aksi May Day yang digelar di Monas dan dihadiri sejumlah pimpinan serikat buruh hingga lembaga negara.

Prabowo menjanjikan sejumlah hal hingga mengklaim akan menjalankan beberapa rencana untuk mensejahterakan kaum buruh.

Salah satunya, Prabowo memerintahkan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional yang baru akan dibuat untuk mencari cara menghapus sistem outsourcing.

Lalu, Prabowo berjanji bahwa RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) akan segera dibahas DPR RI.

Pemerintah klaim bakal penuhi 6 tuntutan aksi May Day di Monas

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengklaim pemerintah akan memenuhi sejumlah tuntutan yang dibawa massa aksi buruh dalam aksi May Day di Monas.

"Beberapa dari tuntutan sesungguhnya sedang kita kerjakan ya, salah satunya berkenaan dengan mitigasi PHK," kata Pras di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5).

Adapun terdapat 6 tuntutan yang disampaikan dalam aksi May Day di Monas yakni;

1. Lindungi buruh dalam UU Ketenagakerjaan yang baru
2. Cegah PHK massal dengan membentuk Satgas PHK
3. Tolak outsourcing
4. Wujudkan upah layak
5. Desak pengesahan RUU Perampasan Aset
6. Desak pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).

Represi Aparat di Aksi May Day di Gedung DPR

Aksi May Day yang digelar di depan Gedung DPR RI, Jakarta dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian mulai sekitar pukul 17.15 WIB.

Pembubaran paksa itu berawal ketika ada sebagian dari aksi massa yang jumlahnya belasan melakukan aksi lempar dan membakar ban.

CNNINdonesia.com belum dapat mengonfirmasi, apakah sejumlah orang yang melakukan aksi pelemparan dan membakar ban itu bagian dari massa aksi May Day kemarin.

Adapun terdapat beberapa tuntutan yang disampaikan massa saat menggelar aksi di depan Gedung DPR, kemarin.

1. Cabut UU Cipta Kerja beserta PP turunannya, Lawan badai PHK, sahkan RUU Ketenagakerjaan Pro Buruh, dan berikan kepastian dan jaminan kerja yang layak bagi kaum buruh;

2. Sahkan RUU PRT sekarang juga, Berikan Jaminan hukum bagi pekerja rumah tangga, Hapuskan hubungan kemitraan, pengakuan status pekerja bagi pengemudi ojol, taksi online dan kurir, jamin dan lindungi pekerja medis dan kesehatan, pekerja perikanan, dan kelautan, pekerja perkebunan dan pertanian, pertambangan dan buruh migrant.

3. Hentikan penggusuran pemukiman dan tanah-tanah rakyat, Jalankan reforma agraria sejati: berikan tanah dan teknologi pertanian bagi petani kecil;

4. Hentikan Proyek-Proyek PSN yang melakukan pengrusakan terhadap lingkungan, Sahkan RUU Masyarakat demi keberlangsungan hidup dan kesejahteraan Masyarakat Adat di seluruh penjuru negeri;

5. Cabut UU TNI, Tolak Militer Masuk Kampus, Pabrik dan Desa, Tolak Militer Campur Tangan Urusan Sipil, Kembalikan Militer Ke Barak.

Polisi tangkap 13 orang dalam Aksi May Day di depan Gedung DPR

Polda Metro Jaya menangkap 13 orang yang mengikuti aksi May Day di depan Gedung DPR, kemarin. Polisi menuding mereka sebagai anarko yang menyusup.

"Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI disusupi perusuh dari kelompok Anarko," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangankepada wartawan, Kamis (1/5).

Polisi mengklaim ada sejumlah orang di depan Resto Pulau Dua melempari kendaraan yang melintas di jalan tol.
Ia menekankan tindakan tersebut menyebabkan kerusakan pada kendaraan dan membahayakan keselamatan masyarakat.

"Pukul 17.30 WIB hingga kini, sebanyak 13 orang diamankan di bawah flyover Senayan dan sekitarnya karena membawa petasan yang berpotensi digunakan untuk tindakan provokatif," jelas dia.

"Tiga belas orang terduga Anarko (12 laki-laki dan 1 perempuan) diamankan karena terlibat dalam tindakan anarkis, melawan perintah petugas, serta melempari pengguna jalan tol dengan batu," sambungnya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |